Ledakan Petasan

Hasil Uji Lab Bahan Baku, Petasan di Blitar Berjenis Ledakan Rendah

Hasil kandungannya ada kalium klorat, alumunium dan sulfur. Kandungan itu merupakan bahan peledak. Bila dicampur menjadi peledak jenis low explosive.

Kalabfor Polda Jatim, Kombes Pol Sodiq Pratomo saat memberikan keterangan hasil uji lab ledakan petasan Blitar Selasa (21/2) di Mapolda Jatim, Selasa (21/2). (Foto: apahabar.com/Freddy)

apahabar.com, SURABAYA - Sejumlah barang bukti ditemukan di lokasi ledakan petasan di Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar. Temuan barang bukti ini perlahan mulai menguak penyebab ledakan yang menewaskan empat orang dan menghancurkan 25 rumah pada Minggu (19/2) malam.

Kalabfor Polda Jatim, Kombes Pol Sodiq Pratomo mengatakan barang bukti yang ditemukan Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Jawa Timur (Labfor) selain tiga panci, wajan, pecahan logam dan satu puntung rokok. Polisi juga menemukan bahan peledak di dapur rumah yang diduga kuat untuk memproduksi petasan.

Sodiq menambahkan bahwa bahan peledak yang ditemukan itu sudah diperiksa di laboratorium. Hasil kandungannya ada kalium klorat, alumunium dan sulfur. Kandungan itu merupakan bahan peledak. Bila dicampur menjadi peledak jenis rendah ledakan (low explosive).

Baca Juga: Polda Jatim Pastikan Proses Hukum Kasus Ledakan Petasan di Blitar

"Bahan peledak jenis low explosive atau bahan isian mercon, atau bahan isian bondet. Itu yang sampai saat ini hasilnya seperti itu," kata Sodiq di Mapolda Jatim, Selasa (21/2).

Sebelumnya, ledakan terjadi di Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar pada Minggu (21/2) malam. Ledakan ini menewaskan empat orang.

Empat orang ini diketahui masih satu keluarga. Jenazah satu orang korban ditemukan dalam kondisi utuh. Sedangkan tiga lainnya terpental hingga sejauh 100 meter dari sumber ledakan.

Baca Juga: Puslabfor Diterjunkan Identifikasi Korban dan Teliti Ledakan Petasan di Blitar

Korban pertama yang ditemukan tewas adalah Sudarman. Lansia ini merupakan pemilik rumah tempat menyimpan bubuk petasan. Selain itu, terdapat tiga orang lain yang berada di rumah tersebut. Mereka adalah Widodo dan Arifin yang merupakan anak Sudarman dan Wawa, kerabat ipar Arifin.

Selain empat korban jiwa, terdapat korban luka. Tri Wahyudi (27), Dwi Erna Wati (21), Bara Kartanegara (4 bulan), Jumali (35) dan Mesirah (60).