Bansos Pangan

Hari Ini Pemerintah Salurkan Bantuan Pangan Beras Secara Serentak

Pemerintah melalui perum Bulog dan Bapanas hari ini mulai melakukan pendistribusian bantuan pangan beras secara serentak di seluruh provinsi.

Kepala Bapanas Arief Prasetyo dan Kepala perum Bulog Budi Waseso saat menyampaikan bantuan pangan beras, Kamis (6/4). (Foto: dok. NFA)

apahabar.com, JAKARTA – Pemerintah melalui perum Bulog dan Bapanas hari (6/4) ini mulai melakukan pendistribusian bantuan pangan beras secara serentak di seluruh provinsi.

Pendistribusian bantuan pangan sudah dilakukan secara bertahap. Pada akhir Maret 2023, bantuan disalurkan ke sejumlah provinsi meliputi; Sumatera Selatan-Bangka Belitung, Kalimantan Timur-Kalimantan Utara, Sulawesi Selatan-Sulawesi Barat, DI Yogyakarta, dan Papua-Papua Barat.

“Peluncuran hari ini menjadi penanda pendistribusian bantuan pangan beras mulai dilaksanakan secara serentak di seluruh provinsi," kata Arief Prasetyo, Ketua Bapanas dalam keterangan resminya, Kamis (6/5).

Menurut Arief, saat ini stok beras untuk bantuan pangan sudah siap seluruhnya di gudang Bulog di setiap kantor wilayah. Ia juga memastikan kualitas beras yang didistribusikan merupakan beras baru dengan mutu dan kualitas yang baik.

Baca Juga: Bantuan Pangan Beras, Bapanas: Masih Proses Pengemasan

“Saat ini stok dan pengemasan sudah siap. Kita juga pastikan beras yang kita salurkan ini beras baru dengan kualitas yang baik. Teman-teman bisa cek langsung,” ungkapnya.

Arief menyampaikan, selain kualitas beras, akurasi dan ketepatan waktu dalam pendistribusian juga menjadi salah satu konsen utama. Ia meyakini, melalui kerja sama antara Bulog dengan PT Pos Indonesia (Persero) dan mitra logistik lainnya, pendistribusan akan berjalan dan terlaksana sesuai sasaran.

“Penyaluran kepada 21,3 juta KPM tersebut berdasarkan data dari Kementerian Sosial. Kemudian, Teman-teman di PT Pos ini juga punya sistem digitalisasi yang baik, sehingga bisa kita cek barang ini sudah sampai di mana dan ke mana, dengan begitu bisa dipertanggungjawabkan,” tuturnya.

Melalui program bantuan pangan beras, Bulog akan menyalurkan stok CBP kepada 21,3 juta KPM selama 3 bulan dari Maret, April dan Mei 2023.

Baca Juga: Salurkan Bansos Pangan, Pos Indonesia Kerahkan 10 Ribu Armada

“Selain BLT atau bantuan langsung tunai ada bantuan pangan beras Bulog, kemudian ada juga SPHP, semuanya ter-cover. Sehingga diharapkan 3 bulan ke depan saudara-saudara kita di Indonesia, sekitar 21,3 juta KPM ini akan merasakan manfaatnya,” ujarnya.

Senada, Dirut Perum Bulog Budi Waseso menegaskan, pelaksanaan program bantuan pangan telah dimulai sejak Maret 2023 dan saat ini dilaksanakan secara serentak di seluruh Indonesia.

“Penyaluran ini merupakan salah satu bentuk penugasan yang diberikan kepada Bulog sebagain operator dari Badan Pangan Nasional. Penugasan ini juga merupakan tindak lanjut dari arahan presiden dalam rapat koordinasi tingkat menteri/lembaga pada 2 Maret 2023,” ujarnya.

Dalam program ini Bulog telah menyediakan stok beras untuk kebutuhan penyaluran bantuan selama 3 bulan, yaitu dari bulan Maret sampai dengan Mei 2023.

Baca Juga: Jelang Ramadan, BULOG-RNI Gelontorkan 210 Ribu Ton Bansos Pangan

“Pengalokasian tersebut telah disiapkan untuk melayani kebutuhan penyaluran beras kepada 21,3 juta KPM sesuai dengan data dari Kementerian Sosial, sehingga pendistribusian perbulannya dibutuhkan sebanyak 213 ribu ton atau untuk 3 bulan sebanyak sebanyak 640 ribu ton,” paparnya.

Ia menambahkan, dalam pendistribusian Bulog bekerja sama dengan PT Pos Indonesia (Persero), PT Jasa Prima Logistik (JPL), dan PT DNR. “Untuk pendistribusian sesuai dengan penunjukan wilayah masing-masing. Kita menggandeng tiga perusahaan supaya mudah, terkendali, dan bisa menjangkau sampai ke daerah terluar," terangnya.

Lebih lanjut, Budi Waseso mengungkapkan, program ini diharapkan dapat mengurangi beban pengeluaran masyarakat sasaran penerima bantuan pangan. Program ini juga dilaksanakan dalam rangka mengurangi kerawanan pangan, kemiskinan, dan gizi buruk, serta mengendalikan dampak inflasi untuk menjaga stabilitas harga pangan di tingkat produsen dan konsumen.