Harga Naik, Penjual Hewan Kurban di Sampit Optimis Daya Beli Tetap Tinggi

Akibat biaya pengiriman yang mahal membuat harga hewan kurban di Kota Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalteng, mengalami kenaikan. 

Pedagang atau pengepul hewan kurban, Sugito, saat memeriksa hewan-hewan kurban dikandang miliknya di jalan Semekto Sampit. Selasa (14/5/2024). Foto: bakabar.com/Ilhamsyah Hadi

bakabar.com, SAMPIT - Mahalnya biaya pengiriman menjadi pemicu naiknya naiknya harga penjualan hewan kurban di Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur.

Meski demikian, pedagang maupun pengepul hewan kurban tetap optimis daya beli masyarakat yang bekurban tetap meningkat tahun ini.

"Harga sapi tidak ada lagi yang Rp 17 juta, paling rendah Rp18,5 juta dengan berat di kisaran 70 kilogram. Sedangkan yang paling mahal jenis Limosin dikisaran Rp48 juta," kata Sugito, salah satu pedagang atau pengepul hewan kurban, yang ada di jalan Semekto Sampit, Selasa (14/5/2024).

Naiknya harga hewan kurban tahun ini diakui Sugito, karena biaya pengiriman dari Pulau Jawa ke Sampit yang cukup mahal.

"Sebelum dikirim ke Sampit, hewan-hewan kurban itu di vaksin terlebih dulu. Setelah mendapatkan rekomendasi baru dikirim, sehingga membutuhkan waktu dan biaya lebih besar," jelas Sugito.

Dengan naiknya biaya pengiriman tersebut, secara otomatis sebagai pedagang pihaknya turut menyesuaikan harga sesuai dengan ukuran besar atau kecilnya, jika sapi yang berukuran kecil dengan berat daging di kisaran 70-90 kilogram dibandrol dengan harga Rp18,5 juta sampai Rp23 juta.

Kemudian, untuk jenis sapi yang paling besar dengan berat daging sekitar 130-150 kilogram dijual dengan harga sekitar Rp29 juta.

"Ada beberapa kategori sapi yang kita jual dari harga Rp18,5 juta, Rp21 juta, Rp23 juta, Rp24 juta, 29 juta sampai Rp48 juta untuk jenis limosin," jelas Sugito.

Demikian juga pada harga kambing, jika dulunya dikisaran Rp2,5 juta untuk ukuran kecil, dan ukuran besar Rp3,5 juta per ekor. Kini naik menjadi Rp3,5 juta atau Rp3,7 juta yang ukuran kecil, sedangkan yang besar lebih mencapai hingga sekitar Rp4 juta atau lebih per ekor.

Berkaitan dengan minat beli masyarakat, Sugito meyakini akan mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2023 lalu.

"Kalau tahun kemarin mendatangkan sekitar 100 ekor sapi, tahun ini kami mendatangkan sekitar 150 ekor sapi dan 50 ekor kambing" terangnya.

Seluruh sapi yang dimilikinya didatangkan dari pulau Madura, Jawa Timur, yang akreditasi kesehatannya sudah terjamin. 

"Ini yang bari datang baru 100 ekor sapi, alhamdulillah semuannya sehat. Dalam waktu dekat ini 50 ekor lagi akan datang. Kami jamin sapi dan kambing yang didatangkan sehat," pungkasnya.