Ancaman Gelombang Tinggi

Gelombang Capai 4 Meter, BMKG Imbau Pelaku Pelayaran Waspada

Gelombang perairan Selatan Banten mencapai 4 meter. BMKG mengimbau pelaku pelayaran mewaspadai gelombang tinggi.

Ilustrasi gelombang tinggi. Foto-AFP

apahabar.com, JAKARTA - Gelombang perairan Selatan Banten mencapai 4 meter. BMKG mengimbau pelaku pelayaran mewaspadai gelombang tinggi.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat, ketinggian gelombang berkisar antara 2,5 meter sampai 4 meter. Kondisi itu dianggap berbahaya bagi pelaku pelayaran, seperti perahu nelayan, kapal tongkang, dan kapal ferry.

"Ketinggian gelombang 4 meter sangat berpotensi menimbulkan kecelakaan laut, terlebih tiupan angin selatan cukup kencang," ujar Koordinator BMKG Stasiun Meteorologi Maritim Kelas I Serang, Tatang saat dihubungi di Lebak, Selasa.

Baca Juga: Gelombang Tinggi Persulit Pencarian ABK Hilang di Perairan Seruyan

Oleh karena itu, BMKG mengimbau pelaku pelayaran agar waspada jika melintasi Perairan Selatan Banten. Selain itu wisatawan dan warga pesisir tidak boleh berenang di sekitar pantai, karena khawatir terseret gelombang tinggi.

Wilayah yang perlu diwaspadai antara lain, Perairan Selatan Banten meliputi Pantai Binuangeun, Cikeusik, Cihara, Sukamaju, Panggarangan, Tanjungpanto, Bayah, Pulomanuk, dan Sawarna.

Sementara itu, Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Lebak Nurman menyatakan pihaknya merasa prihatin melihat bagan nelayan Binuangeun terdampar ke pesisir pantai akibat diterjang gelombang tinggi.

Nurman pun mengimbau nelayan di Perairan Selatan Banten agar waspada dan hati-hati jika melaut, mengingat cuaca buruk bisa terjadi kapan saja. Nelayan jangan memaksakan diri melaut menyusul ketinggian gelombang 4 meter disertai tiupan angin selatan.

Baca Juga: Gelombang Tinggi, Nelayan Purworejo Tetap Gelar Sedekah Bumi

Ketua Koperasi Nelayan Bina Muara Sejahtera Binuangeun, Kabupaten Lebak, Wading mengatakan anggotanya yang semuanya nelayan itu kini sebagian besar tidak melaut akibat gelombang tinggi di Perairan Selatan Banten.

"Kita hanya sebagian kecil saja nelayan yang nekat melaut untuk memenuhi ekonomi keluarga," katanya.