GERD

Gaya Hidup yang Harus Diterapkan Pengidap GERD

Menangani GERD bukan hanya menggunakan obat. Namun, gaya hidup pun harus diatur menjadi lebih sehat.

Ilustrasi penyakit GERD atau acid reflux. Foto: Tharakorn/istock photo

apahabar.com, JAKARTA – Menangani GERD bukan hanya menggunakan obat. Namun, gaya hidup pun harus diatur menjadi lebih sehat.

GERD merupakan penyakit yang memberikan sensasi nyeri dan terbakar di bagian tengah dada yang sering dikaitkan dengan sakit maag.

Bagi orang yang memiliki GERD, sebaiknya menghindari atau mengurangi gejala naiknya asam lambung dengan melakukan sejumlah perubahan gaya hidup. Seperti menjadwalkan makan malam lebih awal, mengatur posisi tidur, dan menghindari makanan serta minuman yang bersifat asam.

Meskipun banyak orang mengandalkan obat-obatan untuk mengobati refluks asam dan mulas, terdapat juga sejumlah perubahan gaya hidup yang bisa membantu mengurangi gejala tersebut dan meningkatkan kualitas hidup Anda.

Inilah metode alami yang didukung oleh penelitian ilmiah untuk mengatasi GERD, dikutip dari Healthline (18/9):

Tidur Miring ke Kiri
Menurut penelitian, tidur dengan posisi miring ke kiri dapat mengurangi refluks asam pada malam hari. Sebuah ulasan menyebutkan bahwa berbaring dengan posisi ini dapat mengurangi asam yang mencapai kerongkongan hingga 71%. Oleh karena itu, jika Anda mengalami refluks asam di malam hari, disarankan untuk mencoba tidur dengan posisi miring ke kiri.

Meninggikan posisi bantal saat tidur

Meninggikan bantal saat tidur disarankan agar GERD tidak terjadi di malam hari. Foto: paulaphoto/istock photo

Menurut penelitian, meninggikan kepala tempat tidur dapat mengurangi gejala refluks asam yang sering terjadi pada malam hari. Beberapa orang mengalami masalah ini, yang dapat mengganggu kualitas tidur dan membuat mereka kesulitan untuk tertidur.

Makan malam lebih awal
Rekomendasi dari International Foundation for Gastrointestinal Disorders (IFGD) adalah untuk menjadwal makan malam lebih awal jika Anda mengalami refluks asam. Idealnya, Anda sebaiknya makan beberapa jam sebelum tidur.

Selain itu, pertimbangkan untuk mengonsumsi makanan berat pada waktu makan siang sehingga makan malam Anda dapat menjadi lebih ringan.

Makan dalam porsi kecil dan lebih sering
Sfingter esofagus bagian bawah adalah sebuah otot yang bertindak sebagai katup yang mengontrol aliran makanan dari lambung ke esofagus. Pada individu yang mengalami refluks asam, otot ini cenderung melemah atau tidak berfungsi dengan baik, sehingga menyebabkan asam lambung naik ke kerongkongan.

Pertahankan berat badan yang moderat
Menjaga berat badan pada tingkat yang moderat serta mengurangi lemak di daerah perut dapat membantu meredakan beberapa gejala GERD yang Anda alami.

Jangan minum kopi terlalu banyak
Mengkonsumsi kopi secara berlebihan dapat menyebabkan GERD semakin parah. Foto: hxyume/istock photo


Penelitian telah mengungkap bahwa konsumsi kopi dalam jumlah berlebihan juga dapat sementara mengendurkan otot sfingter esofagus bagian bawah, yang pada gilirannya meningkatkan risiko terjadinya refluks asam.

Ada bukti yang menunjukkan bahwa minum kopi secara berlebihan dapat memperburuk gejala refluks asam dan mulas.

Batasi minuman berkarbonasi/soda
Soda dapat memperburuk kondisi GERD. Foto: Chinnachart Martmoh/istock photo

Hal ini mungkin disebabkan oleh karbon dioksida yang menghasilkan gelembung dalam minuman berkarbonasi, yang dapat menyebabkan Anda bersendawa lebih sering. Bersendawa ini pada gilirannya dapat meningkatkan kemungkinan asam lambung naik ke kerongkongan.

Sebuah studi menemukan bahwa minuman berkarbonasi, terutama, dapat memperburuk beberapa gejala refluks asam, seperti mulas, sensasi kenyang, dan sering bersendawa.

Jangan minum terlalu banyak jus jeruk
Beberapa individu yang mengalami refluks asam melaporkan bahwa mengonsumsi jus jeruk dapat memperburuk gejala yang mereka alami.

Batasi mengkonsumsi alkohol
Mengkonsumsi alkohol yang berlebihan menyebabkan kondisi GERD semakin buruk. Foto: MTStock Studio/istock photo


Mengonsumsi alkohol dapat memperburuk tingkat keparahan refluks asam dan mulas. Penelitian telah menunjukkan bahwa meningkatnya asupan alkohol dapat terkait dengan peningkatan gejala refluks asam.

Batasi makanan tinggi lemak
Batasilah asupan makanan yang tinggi lemak. Makanan yang digoreng dan beberapa jenis makanan berlemak lainnya dapat menjadi pemicu GERD. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa makanan tersebut dapat memicu gejala mulas.

Contohnya termasuk makanan seperti gorengan, keripik kentang, pizza, dan sosis. Jenis makanan tinggi lemak ini dapat menyebabkan mulas dengan cara melepaskan garam empedu ke saluran pencernaan, yang dapat mengiritasi kerongkongan.

Berhenti merokok
Merokok menyebabkan produksi air liur berkurang. Foto: tolgart/istock photo


Hentikan kebiasaan merokok. Air liur yang diproduksi oleh mulut berperan dalam menetralkan asam yang naik dari perut ke kerongkongan. Namun, merokok dapat mengurangi produksi air liur di dalam mulut Anda.

Selain itu, merokok juga dapat mengurangi tekanan pada otot sfingter esofagus bagian bawah, yang dapat mengakibatkan batuk dan refluks asam lambung. Penelitian menunjukkan bahwa berhenti merokok dapat mengurangi tingkat keparahan GERD yang Anda alami.