kesehatan mental

Gangguan Kepribadian Paranoid, Rasa Curiga Berlebih Pada Orang Lain

Gangguan kepribadian paranoid (paranoid personality disorder), kondisi mental yang selalu mencurigai bahwa orang lain akan melukai diri mereka

Ilustrasi Gangguan Kepribadian Paranoid atau Paranoid Personality Disorder. Foto: Getty Images

apahabar.com, JAKARTA - Gangguan kepribadian paranoid (Paranoid personality disorder), kondisi mental yang selalu mencurigai bahwa orang lain akan melukai diri mereka.

Memiliki rasa khawatir apa yang orang lain pikirkan tentang diri adalah hal wajar. Namun seorang paranoid memiliki rasa curiga yang terlalu berlebih dan kerap menyusahkannya dalam bersosialisasi.

"Gangguan ini menunjukkan perilaku yang sedikit aneh, percaya bahwa orang lain ingin menyakiti, kerap marah dan tidak dapat mempercayai orang lain," kata Alyza Berman, LCSW, RRT-P, seorang psikologi, melansir Men's Health, Jumat (20/10).

Paranoid masuk dalam 10 gangguan kepribadian yang dapat didiagnosis secara klimis. Dan masuk dalam gangguan kepribadian Kategori A, atau gangguan kepribadian eksentrik.

"Mereka mungkin lebih banyak membaca situasi sosial dibanding orang kebanyakan, sehingga menjerumuskannya pada rasa takut yang tak berujung," ujar Erin Rayburn, LMFT, seorang terapis mental.

Gangguan kepribadian ini mempengaruhi hingga 4,5% populasi manusia. Dan kebanyakan memiliki kelainan medis yang mendasarinya, termasuk gangguan kesehatan mental lain seperti antisosial.

Tanda Seseorang Memiliki Gangguan Kepribadian Paranoid
Kenali Ciri, Tanda dan Gejala Gangguan Paranoid. Foto Getty Images

Mereka biasanya mulai menunjukkan tanda-tanda gejala di akhir usia remaja, atau awal 20-an. Dan belum diketahui penyebab pastinya, namun kemungkinan didasarkan pada faktor biologis dan lingkungan.

Penelitian melihat hubungan antara paranoid dan pengabaian emosional, fisik dan pengawasan pada masa anak-anak. Mungkin juga memiliki hubungan genetik dengan skizofrenia dan gangguan kepribadian skizotipal.

Gejala umum dari gangguan ini adalah rasa curiga atau ketidakpercayaan yang tinggi, hipersensitivitas, kedinginan emosional, meragukan komitmen atau kepercayaan orang lain, merasa dimanfaatkan oleh orang lain, menyimpan dendam dan tidak memaafkan, kesulitan untuk tenang, dan sering berargumentatif.

Tidak dapat mempercayai seseorang meningkatkan perasaan terisolasi dan marah, menyebabkan seringnya terputus hubungan dengan orang lain karena takut dihakimi, malu atau kritik lainnya.

Paranoid dengan jangka waktu lama akan membuat paranoia, dan mengganggu kemampuan Anda untuk menjalani keseharian, seperti menghindari interaksi sosial.

Mengobati Gangguan Kepribadian Paranoid

Seorang paranoid tidak dapat mengobati dirinya sendiri dan harus mendapat bantuan dari orang lain. Sangat disarankan untuk dapat melakukan terapi dengan seorang ahli atau bercerita dengan pasangan, teman atau keluarga yang dipercaya.

Selain itu, beberapa terapi seperti terapi perilaku kognitif (CBT) dan terapi dialectical dapat membantu dan membangun keterampilan dalam mengatasi masalah tersebut.