Digitalisasi UMKM

Fintech, KemenKopUKM: Tingkatkan Efisiensi UMKM dengan Digitalisasi

Kementerian Koperasi dan UKM mengajak fintech mengembangkan efisiensi UMKM menjadi lebih adaptif, kontributif dan berkelanjutan.

CEO DOKU Chris Yeo (kanan), Plh Deputi Bidang UKM Kemenkop UMKM Rulli Nuryanto (kiri), dan pelaku UMKM Anindwitya Rizqi Monica (tengah) menunjukkan aplikasi Juragan DOKU usai peluncuran di Jakarta, Senin (3/7/2023). Foto: ANTARA

apahabar.com, JAKARTA - Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) mengajak penyedia jasa financial technology (fintech) untuk mengembangkan efisiensi Usaha Kecil Mikro dan Menengah menjadi lebih adaptif, kontributif dan berkelanjutan khususnya dalam pembiayaan melalui pengembangan digitalisasi.

“Salah satunya terkait digitalisasi dan pendanaan UMKM. Peran Doku melalui program Juragan Doku sangat strategis dalam mendorong digitalisasi UMKM, serta mendukung inklusi keuangan,” kata Plh Deputi Bidang UKM Kementerian Koperasi dan UKM Rulli Nuryanto dalam acara Juragan Doku Grand Launch di Jakarta, Senin (3/7).

Plh Deputi Rulli menuturkan teknologi berkembang begitu cepat. Jika sebelumnya pada industri 4.0 mendorong digitalisasi dalam segala hal, pada industri 5.0 kian berkembang dan berfokus pada integrasi antara teknologi dengan keahlian manusia guna mendorong sistem produksi lebih efisien, fleksibel dan berkelanjutan. Tujuannya untuk peningkatan kesejahteraan dan optimalisasi sumber daya yang kian terbatas.

Baca Juga: Kerja Pemerintah, KemenkopUKM: Upayakan UMKM Masuk Rantai Pasok Industri

Menuju industri 5.0, ia menilai peluang utama berada pada anak-anak muda yang merupakan bagian mayoritas dari komposisi penduduk Indonesia. Hal itu didukung dengan potensi ekonomi digital nasional yang begitu besar karena 41 persen total transaksi ekonomi digital di ASEAN berasal dari Indonesia. Termasuk peluang lain yakni tingginya minat pelaku UMKM untuk mempraktekkan bisnis hijau/ ramah lingkungan 94-95 persen.

“Digitalisasi tentunya dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas UMKM terutama pada perluasan pemasaran dan mempermudah transaksi keuangan serta pencatatan transaksi keuangan,” ucapnya.

Pemerintah pun disebutnya terus memperluas akses pasar khususnya melalui digitalisasi UMKM dilakukan secara komprehensif antara lain dengan memanfaatkan belanja pemerintah, belanja swasta dan BUMN sebagai pelaksanaan kebijakan afirmatif 40 persen belanja K/L untuk produk UKM dan dalam negeri.

Baca Juga: Enterpreneur Hub, KemenKopUKM: Konsisten Tingkatkan Wirausahawan

Tercatat partisipasi UMKM di pasar digital pada Juni ini telah mencapai 21 juta dari target 30 juta UMKM pada 2024. Kemudian sebanyak 2,9 juta produk UMKM telah masuk dalam e-Katalog dari target 5 juta produk. Sedangkan untuk belanja di BUMN melalui website PaDi untuk membeli produk UMKM telah mencapai Rp22 triliun dengan melibatkan sekitar 17.200 UMKM.

Pada kesempatan yang sama, CEO Doku, Chris Yeo mengutarakan Juragan DOKU merupakan inisiatif untuk pertumbuhan lanjutan yang menyasar segmen pasar UMKM Indonesia. Juragan Doku disebutnya menawarkan cara terima pembayaran yang cepat, mudah dan lengkap baik online maupun offline bagi para penjual di media sosial atau yang lebih dikenal dengan sebutan social sellers.

“Mereka menjadi target pasar utama bagi Juragan Doku di fase awal ini. Melalui Juragan Doku kami berharap tidak hanya dapat meningkatkan jumlah transaksi sukses saja, namun juga mendukung social sellers untuk memperluas basis pelanggan mereka dengan tersedianya berbagai metode pembayaran,” jelasnya.