Parenting

Fenomena Middle Child Syndrome, Sindrom Anak Tengah yang Merasa Terabaikan

Pernah mendengar sindrom anak tengah atau Middle-child Syndrom? Ini adalah fenomena di mana anak tengah merasa diabaikan dalam keluarga.

Fenomena Middle Child Syndrome, Ketika si Tengah Merasa Terabaikan. Foto: iStockPhoto

apahabar.com, JAKARTA - Pernah mendengar sindrom anak tengah atau Middle-child Syndrom? Sebuah fenomena di mana anak tengah merasa diabaikan dalam keluarga.

Setiap anak memiliki keunikan tersendiri, hal tersebut dipengaruhi oleh urutan kelahirannya, seperti anak tengah, yang terlahir dalam bayang-bayang anak pertama dan merasa kurang mendapat perhatian seperti anak bungsu.

Seperti anak pertama, mungkin memiliki kepribadian Tipe A, cenderung perfeksionis. Hal ini mungkin disebabkan orang tua yang baru pertama kali menjadi orang tua, sehingga mencurahkan perhatian penuh pada mereka.

Di satu sisi, orang tua lebih merasa nyaman dan berpengalaman dengan anak bungsu, sehingga membentuk sebuah kepribadian yang lebih menyenangkan, dan membentuk self-centered dan pencari perhatian.

Anak tengah merasa tidak dapat menyesuaikan dirinya antara menjadi kakak atau seorang adik, sehingga membuatnya merasa dikucilkan atau diabaikan.

Pada akhirnya munculnya sebuah fenomena baru, sindrom anak tengah (Middle Child Syndrome), yang membuat mereka tidak merasa mendapat tempat dalam keluarga.

Baca Juga: Impostor Syndrome, Sindrom yang Selalu Meragukan Kemampuan Diri

Walau tidak ada penjelasan ilmiahnya, namun beberapa orang percaya bahwa urutan kelahiran dapat mempengaruhi kepribadian seseorang.

Middle Child Syndrome, Sindrom Anak Tengah yang Merasa Diabaikan Keluarga. Foto: Halfpoint Images/Getty Images

Melansir Parents, Jumat (20/10), American Psychological Association menyebut "Sindrom Anak Tengah" sebagai kondisi hipotetis, karena tidak ada bukti konsisten dan kuat memengaruhi kepribadian, karakteristik atau kecerdasan.

Untuk mengimbangi kurangnya perhatian, anak tengah mungkin bertindak memberontak dan menjadi people pleaser (menyenangkan orang lain). Namun beberapa diantara mereka juga memiliki perasaan yang lembut dan mengimbangi kepribadian kedua saudaranya.

"Sering kali, anak tengah akhirnya menuruti keinginan anak tertua dan memberikan yang dibutuhkan anak bungsu," ujar Michelle P. Maidenberg, Ph.D., terapis anak dan keluarga di White Plains, New York.

Hal ini membantu mereka menjadi mandiri dan mempertahankan ekspektasi yang realistis. Anak tengah cenderung mencari lebih banyak hubungan di luar keluarga, sehingga memiliki lingkaran sosial yang besar dan persahabatan yang erat.

Sindrom ini dapat berkembang hingga dewasa, jika tidak ditangani dengan baik mungkin akan memiliki masalah dengan kodependensi atau kepercayaan diri. Mereka mungkin unggul sebagai mediator konflik dalam kehidupan pribadi atau profesional.

Memperlakukan si Anak Tengah
Ilustrasi Kebersamaan Orang Tua dan Anak-anak. Foto: ShutterStock

Sudah seharusnya orang tua memperlakukan anak tanpa pilih kasih, baik itu sulung, tengah atau bungsu, mereka perlu merasakan perasaan yang sama. Dalam buku 'Birth Order Effect' terdapat beberapa cara untuk menangkal sindrom ini terjadi.

Menjelaskan saat anak mendapat hukuman dari kesalahannya sangat bermanfaat, namun tekankan bahwa hukuman tersebut tidak berhubungan dengan saudara mereka, dan orang tua tetap mencintai anaknya secara rata.

Berikan perhatian yang cukup pada anak tengah, dukungan dan pujian yang melimpah pada tiap anak akan membuat mereka tidak menjauh dari keluarganya.

Baca Juga: Sindrom Peter Pan, Saat Seorang Pria Menolak Dewasa

Mendorong sang anak untuk menemukan minatnya sendiri, baik dalam akademis, atletik atau seni.

"Anak tengah sering menjadi artistik karena memberi tempat unik dalam keluarga," kata Meri Wallance, seorang terapi keluarga.

Komunikasi terbuka adalah kunci dari segala permasalahan. Hal ini juga berlaku dalam memperlakukan si anak tengah. Menjalin komunikasi mengenai perasaan mereka akan membuat orang tua mengetahui apa yang mereka inginkan.

Tidak ada salahnya untuk menghargai anak dengan memberikan hadiah kecil, anak akan sangat menghargai hal tersebut, terutama jika barang itu penting.

Di antara segalanya, mengabadikan momen bersama melalui album foto akan terasa lebih hangat, hadirnya anak tengah, sulung dan bungsu akan terasa lebih hangat jika berada dalam satu album, sehingga akan dikenang hingga dewasa.