Tak Berkategori

Februari, Penajam Mulai Buka Layanan Spesialis Mata

apahabar.com, PENAJAM – Rumah Sakit Umum Daerah(RSUD) Ratu Aji Putri Botung, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan…

Gerbang selamat datang kota Penajam. Foto-net

apahabar.com, PENAJAM – Rumah Sakit Umum Daerah(RSUD) Ratu Aji Putri Botung, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur segera membuka layanan spesialis poli telinga, hidung dan tenggorokan (THT) serta mata. Hal ini dilakukan demi peningkatan pelayanan kapada masyarakat setempat.

“Kami akan menambah dua layanan spesialis baru pada 2019,” kata Direktur RSUD Ratu Aji Putri Botung, Jense Grace Makisurat ketika dihubungi di Penajam, Minggu 20 Januari 2019.

Pada awal 2019 ini, RSUD Ratu Aji Putri Botung berencana menambah layanan spesialis baru yakni, spesialis mata dan spesialis THT.

Grace menargetkan, layanan spesialis Poli THT paling lambat dibuka di RSUD Ratu Aji Putri Botung pada awal Februari 2019.

Namun untuk membuka layanan spesialis poli mata, lanjutnya, menunggu ketersediaan sarana dan prasarana pendukung pengobatan mata.

Berbeda dengan pelayanan spesialis poli THT, menurut Grace, poli Mata membutuhkan peralatan medis yang lumayan banyak dan mahal sehingga membutuhkan waktu.

Selain itu, RSUD Ratu Aji Putri Botung juga telah menerima dua dokter spesialis untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

“Dokter spesialis anastesi dan penyakit dalam sehingga RSUD dapat melayani pengobatan kepada pasien yang membutuhkan pengobatan spesialistik,” kata Grace dilansir dari ANTARA.

Dokter spesialis anastesi yang ada di RSUD Ratu Aji Putri Botung, menurut dia, selama ini hanya tenaga kontrak dari Kabupaten Paser, yang datang pada hari-hari tertentu saja.

“Dengan adanya dokter spesialis anastesi saat ini layanan buka setiap hari untuk melayani masyarakat yang membutuhkan pengobatan dan perawatan anastesi,” ujar Grace.

Dengan adanya penambahan dokter spesialis tersebut di RSUD Ratu Aji Putri Botung kini memiliki dua dokter spesialis untuk mendukung memberikan layanan perawatan dan pengobatan kepada masyarakat.

Editor: Fariz Fadhillah