Ekbis Sepekan

EKBIS SEPEKAN: Kunjungan Bey di Puncak Bogor hingga Omong Kosong Gibran

Sejumlah pemberitaan ekonomi-bisnis (ekbis) dalam sepekan terakhir cukup beragam. 

Pj Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, meninjau rekayasa lalu lintas di Puncak, Bogor, Minggu (24/12) (Foto: apahabar.com/Hendra).

apahabar.com, JAKARTA - Sejumlah pemberitaan ekonomi-bisnis (ekbis) dalam sepekan terakhir cukup beragam. 

Redaksi apahabar.com mencoba merangkum ada sederet berita unggulan ekbis terpopuler dalam sepekan terakhir. 

Di antaranya Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin melakukan pemantauan kemacetan 4 ribu kendaraan di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor, hingga bualan Gibran Rakabuming Raka soal raja energi hijau dunia.

1. Cek Rekayasa Lalin Puncak Bogor Mengular, Bey Machmudin: Sabar
Pj Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, meninjau rekayasa lalu lintas di Puncak, Bogor, Minggu (24/12) (Foto: apahabar.com/Hendra).

Pj Gubernur Jawa Barat (Jabar), Bey Machmudin meninjau rekayasa lalu lintas yang diterapkan di Jalan Raya Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Dia datang bersama jajaran Polda Jabar dan Kodam III Siliwangi.

"Hari ini saya bersama Pak Kapolda, bersama Pak Pangdam, Danrem, Kapolres, juga Pak Bupati mengecek antisiapsi kemacetan di Puncak ini, dan tadi kami melihat bahwa terjadi kemacetan sudah mencapai 4 ribu kendaraan pada hari ini," ujarnya.

Baca selengkapnya..

2. Smelter Nikel Meledak, Said Iqbal Tuding PT ITSS Abaikan K3
Presiden Partai Buruh Said Iqbal membeberkan isi pertemuannya mengenai pertemuannya dirinya dengan Calon Presiden Ganjar Pranowo yang diketahui terjadi saat momen May Day 2023. Foto : Apahabar.com (Andrew Tito)

Presiden Partai Buruh, Said Iqbal menyoroti insiden kecelakaan smelter PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) yang berada di kawasan PT IMIP, Morowali, Sulawesi Tengah (Sulteng), Minggu (24/12) pagi.

Said menuding kecelakaan kerja di kawasan industri Morowali, baik yang terjadi di PT ITSS dan perusahaan lain karena mengabaikan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3). Selain itu, terjadi pelanggengan praktik upah murah di kalangan pekerja.

"Tim Pencari Fakta harus segera turun ke lapangan hari ini untuk menyelidiki apa yang sesungguhnya terjadi. Persoalan K3 sudah terjadi berulang-ulang dan tidak bisa dibiarkan," tegas Said Iqbal kepada apahabar.com, Senin (25/12).

Baca selengkapnya..

3. Smelter Meledak, JATAM Desak Jokowi hingga Kapolri Periksa PT IMIP
Presiden Jokowi memberikan keterangan seputar isu terkini di Istana Merdeka, Jakarta. Foto: Antara

Jaringan Advokasi Tambang (JATAM) mendesak Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk segera memproses secara hukum terkait kejahatan yang dilakukan PT IMIP.

"Terutama terkait dugaan pelanggaran hukum dalam ketenagakerjaan, lingkungan hidup dan warga yang terdampak," ujar Koordinator JATAM, Melky Nahar.

Baca selengkapnya..

4. Mengintip Geliat Industri Turunan ATM: Euronet Worldwide
Presiden Direktur PT Euronet Technologies Indonesia, Melissiana D. Kriswandi. Foto: apahabar.com/Bambang Susapto

Hampir sebagian besar masyarakat memiliki kartu penarikan uang atau lebih populer disebut dengan kartu anjungan tunai mandiri (ATM).

Namun, tidak banyak orang tahu setiap proses transaksi uang tersebut ada industri yang turut membantu proses lancarnya pengiriman uang.

Euronet Worldwide salah satu perusahaan global asal Amerika Serikat yang menjadi penyedia pembayaran elektronik. Industri jaringan yang dijalankan tersebut memungkinkan setiap transaksi dapat dilakukan secara multiuser.

Baca selengkapnya..

5. Menimbang Wacana Peleburan DJP dan Bea Cukai ala Gibran 
Calon wakil presiden nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka berjanji akan melanjutkan hilirisasi tidak hanya di sektor tambang. Foto: apahabar.com

Cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka menjanjikan bahwa Direktorat Jenderal Pajak (DJP) dan Bea Cukai akan dilebur menjadi Badan Penerimaan Negara. Gagasan ini dinilai bisa meningkatkan pendapatan negara.

Center of Reform on Economics (Core) menilai, minimnya pendapatan negara bukan tentang independensi kelembagaan. Melainkan karena korupsi yang masih marak di dalam tubuh kelembagaan itu sendiri.

"Persoalannya bukan lembaga yang berdiri sendiri atau di bawah kementerian keuangan. Tapi apakah itu akan mengurangi korupsi atau tidak," kata Ekonom Core, Akhmad Akbar Susamto, kepada apahabar.com, Sabtu (30/12).

Baca selengkapnya..

6. OIKN Janji Secepatnya Tumpas Tambang Ilegal di IKN
Salah satu pertambangan ilegal yang beroperasi di IKN terekam kamera udara pada 8 Agustus 2023. Foto: CNA

Deputi Bidang Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam, Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Myrna Safitri mengungkapkan IKN secepatnya bebas dari tambang ilegal.

"Target secepatnya IKN bebas dari tambang ilegal," kata dia dalam media briefing Jumat (29/12).

Dia mengungkapkan bakal membuat strategi yang lebih komperhensif lagi dalam menumpas tambang-tambang ilegal yang ada di IKN.

Baca selengkapnya..

7. Waduh! Mayoritas Smelter di Morowali Abaikan Asuransi Ketenagakerjaan
Suasana di kawasan IMIP Morowali saat pergantian shift kerja karyawan. Foto: ANTARA/HO-Doc. IMIP

BPJS Watch mengungkap hampir sebagian besar perusahaan smelter di kawasan PT IMIP Morowali, Sulawesi Selatan (Sulteng) mengabaikan asuransi ketenagakerjaan bagi karyawannya.

Koordinator Advokasi BPJS Watch Timboel Siregar menerangkan kondisi tersebut disebabkan perusahaan smelter di kawasan PT IMIP Morowali tersebut cenderung tertutup.

"Tak mau diawasi oleh pemerintah. Termasuk juga mengenai pendataan pekerja di smelter," ujarnya kepada apahabar.com, Kamis (28/12).

Baca selengkapnya..

8. Omong Kosong Gibran soal Indonesia Jadi Raja Energi Hijau
Cawapres Gibran bahas pentingnya sanitasi dalam mencegah stunting. Foto: Apahabar.com (Andini Dwi Utari)

Institute for Essential Services Reform (IESR) menilai ungkapan Indonesia bakal jadi raja energi hijau dunia yang diungkapkan Gibran Rakabuming Raka sebagai bualan kosong.

Pasalnya, dalam visi misi tidak ada satupun pembahasan mengenai detail langkah strategis untuk menjadikan Indonesia sebagai raja energi hijau di dunia. Langkah strategis dinilai penting untuk menentukan target.

"Jadi kalau dia (Gibran) ngomong begitu menurut saya hanya statement kosong saja. Tanpa ada dukungan dari data maupun program. itulah khasnya 02," kata Direktur Eksekutif IESR, Fabby Tumiwa kepada apahabar.com dikutip Kamis (28/12).

Baca selengkapnya..