Ledakan Petasan

Efek Ledakan Petasan di Blitar, Labfor Polda Jatim: Berdiameter 2,1 Meter, Kedalaman 50,8 Cm

Di TKP kita temukan kreter atau pusat ledakan berada di dapur diameter 2,1 meter, kedalaman sekitar 50,8 cm

Gedung Laboratorium Forensik Polda Jatim (Foto: apahabar.com/Freddy)

apahabar.com, SURABAYA - Tim Labfor Polda Jatim menemukan pusat ledakan petasan di TKP yang menewaskan empat orang tersebut. Pusat ledakan itu berada di area dapur rumah milik Sudarman. Dia juga turut menjadi korban tewas saat kejadian. Bersama dengan tiga keluarganya. Wawa, Arifin dan Widodo.

"Di TKP kita temukan kreter atau pusat ledakan yang diameternya sekitar 2 meter, tepatnya 2,1 meter, dengan kedalaman sekitar 50,8 cm atau setengah meter lebih. Artinya itu yang memberikan ledakan yang cukup besar," ujar Kabid Labfor Polda Jatim Kombes Pol Sodiq Pratomo, Selasa (21/2).

Ukuran pusat ledakan itu dinilainya tergolong besar. Dia menduga kuat besarnya pusat ledakan ini juga ada faktor banyaknya bahan peledak. Dugaan banyaknya bahan peledak yang digunakan keluarga pembuat mercon ini diperkuat dengan alat yang digunakan untuk proses pembuatan.

Baca Juga: Hasil Uji Lab Bahan Baku, Petasan di Blitar Berjenis Ledakan Rendah

Alat-alat yang dimaksud berupa panci dan wajan yang dapat memuat belasan kilogram bubuk.

"Kita belum bisa memprediksikan, tapi kalau dari barang bukti yang kita temukan. Ada tiga panci yang ukuran sekitar 5 kg, kemudian ada wajan segitu juga (ukurannya), kira,kira isiannya antara 15-20 kg, bahan peledaknya," kata Sodiq.

Hingga kini, sambung Sodiq, pihaknya masih menyusun analisis terkait temuan Tim Labfor Polda Jatim. Analisis dibuat berdasarkan temuan lapangan yang sudah melalui pemeriksaan laboratorium.

Diberitakan sebelumnya, ledakan terjadi di Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar pada Minggu (21/2) malam. Ledakan ini menewaskan empat orang. Empat orang ini diketahui masih satu keluarga.

Baca Juga: Puslabfor Diterjunkan Identifikasi Korban dan Teliti Ledakan Petasan di Blitar

Jenazah satu orang korban ditemukan dalam kondisi utuh. Sedangkan tiga lainnya terpental hingga sejauh 100 meter dari sumber ledakan.

Korban pertama yang ditemukan tewas adalah Sudarman. Lansia ini merupakan pemilik rumah tempat menyimpan bubuk petasan. Selain itu terdapat tiga orang lain yang berada di rumah tersebut. Mereka adalah Widodo dan Arifin yang merupakan anak Sudarman dan Wawa, kerabat ipar Arifin.

Selain empat korban jiwa, terdapat korban luka. Tri Wahyudi (27), Dwi Erna Wati (21), Bara Kartanegara (4 bulan), Jumali (35) dan Mesirah (60).