Pemko Banjarbaru

Disokong Dana Miliaran, Progres Vaksinasi di Banjarbaru Mengebut hingga 67,64 Persen

apahabar.com, BANJARBARU – Progres capaian vaksinasi di wilayah Kota Banjarbaru mendapat impresi bagus. Terbukti, per kemarin…

Percepatan vaksinasi dengan upaya jemput bola oleh Pemkot Banjarbaru. Foto-apahabar.com/Nurul Mufidah

apahabar.com, BANJARBARU – Progres capaian vaksinasi di wilayah Kota Banjarbaru mendapat impresi bagus. Terbukti, per kemarin cakupan vaksinasi dosis satu mencapai 67, 64 persen.

Angka itu nyaris menyentuh 70 persen dari target sasaran.

Pemkot Banjarbaru sendiri, sejak jauh-jauh hari optimistis target itu tercapai pada November ini.

Sesuai dengan keputusan Pemerintah Pusat, pelaksanaan vaksinasi memakai pola sharing daerah. Artinya, pemerintah daerah diminta menyiapkan anggaran untuk dukungan percepatan vaksinasi tersebut.

Dan Pemkot Banjarbaru memastikan menggelontorkan anggaran untuk dukungan vaksinasi itu.

Jumlahnya yang digelontorkan pun cukup besar, setidaknya ada kurang lebih 4 miliar rupiah yang tersedia hingga akhir tahun 2021.

Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Banjarbaru, Jainuddin menegaskan jika alokasi anggaran itu ditujukan untuk dukungan vaksinasi saja.

“Untuk stok atau pengadaan sekaligus pengirimam dosis vaksin itu anggarannya dari pemerintah pusat [APBN]. Kalau anggaran kita [APBD] untuk dukungan pelaksanaannya,” katanya.

Dukungan vaksinasi ini sebut Jainuddin terbagi menjadi beberapa komponen. Mulai dari insentif untuk vaksinator, operasional pelaksanaan, monitoring dan evaluasi (monev) hingga pengamanan penyimpanan vaksin dan operasional pendistribusian.

Itu, sejak Mei lalu sesuai amanah pemerintah pusat dalam rangka dukungan percepatan vaksinasi.

“Total yang kita anggarkan ada 4 miliar rupiah usai ada kegiatan refocusing anggaran,” tegasnya.

Lantas, hingga saat ini berapa banyak dana tersebut direalisasikan?

Laporan terakhir yang diterima BPKAD Banjarbaru dari dinas teknis pada Oktober lalu, realisasi anggaran khusus dukungan vaksinasi sudah dipakai sekitar 2,4 miliar rupiah.

“Mengacu pada laporan terakhir, penggunaannya sudah sebanyak 56 persen atau setara 2,4 miliar rupiah,” jawabnya.

Jika dirinci lagi, dari 2,4 miliar rupiah tersebut, anggaran terbesar ada pada sektor operasional pelaksanaan dengan nominal 1,1 miliar.

Sementara insentif vaksinator menyerap sekitar 1 miliar rupiah sedangkan sisanya ada pada kegiatan komponen lainnya.

Ditegaskan Jainuddin juga, bahwa anggaran dukungan vaksinasi ini berbeda dengan anggaran insentif tenaga kesehatan. Yang mana anggaran dukungan vaksinasi ini terangnya memang salah satu bagian dari dana penanggulangan Covid-19 di bidang kesehatan.

“Untuk keseluruhan, total anggaran yang kita siapkan untuk penanganan Covid-19 di bidang kesehatan itu ada 43 miliar rupiah. Nah 4 miliar di antaranya untuk [dukungan] vaksinasi, sementara 39 miliar untuk insentif nakes,” tandasnya.

Sebagai gambaran, merujuk data vaksinasi Covid-19 Kota Banjarbaru yang diambil dari website Kementerian Kesehatan RI, cakupan vaksinasi per Senin (22/11) untuk dosis satu sudah mencapai 67,64 persen. Sedangkan dosis duanya 54,70 persen.

Di mana target yang ditetapkan pemerintah ialah 70 persen atau sebanyak 195.115 orang untuk Banjarbaru.