Bisnis Rakyat

Digempur Ritel Modern, Warung Madura Punya Strategi Jitu

Warung Madura mampu bertahan digempur ritel modern. Ekonom UGM, Hargo Utomo menyebut mereka punya strategi jitu.

pedagang warung madura di Pal Merah, Jakarta Barat. (Foto: apahabar.com)

apahabar.com, JAKARTA - Warung Madura mampu bertahan digempur ritel modern. Ekonom UGM, Hargo Utomo menyebut mereka punya strategi jitu.

Kata dia, awalnya Warung Madura hanya lah mengisi kekosongan dari ceruk pasar ritel. Siapa sangka bertahan hingga kini.

"Dia (Warung Madura) menggunakan social bonding-nya," katanya kepada apahabar.com, Jumat (11/8).

Bahkan, dengan hal itu, perilaku konsumen yang berubah pasca pandemi, tak membuatnya jadi sepi pembeli.

Lebih jauh, Hargo menjelaskan, warung madura adalah seni bertahan hidup berwujud ritel modern.

Beranjak dari inovasi sosialnya, orang Madura melihat adanya peluang yang akan mewakili kepentingan ekonominya. "Itulah cerdiknya gaya Madura," terangnya.

Baca Juga: Warung Madura Penyelamat Ekonomi Rakyat, Ogah Pinjam di Bank

Hanya saja, ada celah masa depan Warung Madura terancam.  Pasalnya, mereka sangat bergantung dengan kekuatan modal sosialnya.

"Ya, lingkungan komunitas mereka kan sangat terbatas," jelas Hargo.

Artinya, logika sosial lebih dominan dibanding pertimbangan rasionalitas ekonomi. Terutama dalam pengambilan keputusan pembelian.

Lalu, bagaimana agar Warung Madura ini bisa tetap bertahan? Jawabannya, sesuaikan dengan era digital.

Dalam rangka menyasar pangsa pasar yang lebih luas, kata dia konsep digitalisasi perlu diterapkan. Sebab, itu dapat membuat sistem di warung tradisional.

Dengan begitu, Warung Madura bisa lebih terstruktur. Di sinilah menurut Hargo pemerintah harus berperan. Menjadi fasilitator yang menciptakan dan mengembangkan usaha dalam skala kecil-menengah.

"Pemerintah harus segera ambil peran dalam rangka mengindahkan perkembangan teknologi," tuturnya.

Pemerintah Harus Ambil Peran

Mengapa begitu? Hargo menyebut ritel tradisional berhasil menggerakan sektor konsumsi. Di saat sedang ramainya kegiatan investasi, pengeluaran pemerintah dan ekspor-impor.

Lanjutnya, keberadaan Warung Madura menyokong geliat perekonomian makro. Melalui stimulasi sektor konsumsi rumah tangga. 

"Hal itu akan menyokong pertumbunan ekonomi nasional," katanya.

Baca Juga: Tak Kalah dengan Minimarket Modern, Ini Kiat Sukses 'Warung Madura'

Dari pengamatannya selama ini, Warung Madura sering kali bertindak tanpa arah. Ia lantas memberi contoh. Seperti dalam penempatan barang dagangan. Yang mana tak pernah memikirkan aspek safety health environment (SHE).

Karena itu, Hargo mengimbau agar pemeritah dapat mengarahkan kelompok pengelola Warung Madura agar mengikuti tata pamong UMKM.

Sehingga mereka bisa selaras dengan agenda perkuatan sektor ekonomi riil yang didukung basis ekonomi produktif. 

"Warung Madura itu pola nya hit and run. Jadi aspek kelembagaan nya perlu didampingi," tutupnya.