Diduga Pesta Narkoba, 6 Oknum Polisi Diamankan di Hotel Pyramid Banjarmasin

Enam oknum anggota Polri turut diamankan saat razia gabungan di sejumlah tempat hiburan malam (THM) pada Minggu (8/6) dini hari.

Enam oknum anggota Polri itu dimanakan di kamar 607 Pyramid Suites Banjarmasin. Foto: Istimewa

bakabar.com, BANJARMASIN - Enam oknum anggota Polri turut diamankan saat razia gabungan di sejumlah tempat hiburan malam (THM), Minggu (8/6) dini hari.

Keenam oknum polisi itu diketahui yakni Bripka FS, Bripka AI, Bripka CS, Brigadir RA, Briptu RS, dan  Briptu AR. 

Keenamnya diamankan dalam kamar 607 Hotel Pyramid Suites, Jalan Skip Lama, Banjarmasin Tengah. 

Selain enam oknum polisi itu, turut diamankan 12 warga sipil dalam kamar tersebut. Diduga mereka tengah pesta narkoba.

“Petugas memeriksa kamari 607 Hotel Pyramid terdapat 18 orang. 12 warga sipil serta enam oknum anggota Polri,” ujar Kapolresta Banjarmasin, Kombes Pol Sabana A Martosumito.

Setelah diamankan, enam oknum anggota yang merupakan berdinas di sejumlah Polres di wilayah Kalsel itu diserahkan ke Bid Propam Polda Kalsel untuk diproses lebih lanjut.

“Jadi aturan harus kita tegakan sesuai dengan undang-undang yang ada,” tegas Sabana.

Sementara itu, Kabid Propam Polda Kalsel, Kombes Pol Djaka Suprihanta belum memberi respon saat dikonfirmasi melalui saluran telepon terkait perkembangan penangan yang dilakukan terhadap enam oknum Polisi tersebut.

Diberitakan sebelumnya, belasan orang yang diduga terindikasi mengkonsumsi Narkoba di tempat hiburan Armani Executive Club, Hotel Pyramid Suites Banjarmasin diamankan, Minggu (8/6).

Mereka diamankan setelah dinyatakan positif mengkonsumsi Narkoba usai di tes urin saat razia yang dilaksanakan Polresta bersama Kodim 1007/Banjarmasin, Denpom Banjarmasin, Satpol PP dan Dishub Kota Banjarmasin.

Belasan orang itu, ditemukan di dalam ruangan kamar hotel 607. Mereka diduga sengaja dievakuasi oleh pihak pengelola tempat hiburan lantaran operasi gabungan itu disinyalir bocor.

"Ada beberapa kelompok. Disinyalir mereka diorganisir (dievakuasi) oleh pengelola tempat hiburan karena ada razia," ujar Sabana.

Kecurigaan razia itu bocor itu muncul berawal dari saat operasi penggeledahan di ruangan-ruangan karaoke yang ada di setiap lantai tak ditemukan satupun yang terisi. 

Merasa curiga, Sabana yang memimpin kegiatan tersebut langsung memerintahkan anak buahnya untuk melakukan penyisiran ke bangunan hotel.

Benar saja, dalam penyisiran itu petugas menemukan sesuatu yang janggal. Terdengar suara musik disko yang cukup keras dari salah satu kamar hotel. Setelah dibuka ternyata di dalam ditemukan sejumlah orang.

“Mereka mengakunya tak saling kenal. Lalu kami langsung melakukan tes urin. Dan benar hasilnya positif,” beber Sabana.

Karena disinyalir ada yang mengorganisir melakukan evakuasi para tamu saat mengetahui adanya razia gabungan. Sabana menyebut akan memeriksa pengelola hiburan malam tersebut, 

"Nanti akan kita periksa," tutupnya.