Detik-detik Atap Dak Beton Ambruk Tewaskan Satu Pekerja di Kayu Tangi II Banjarmasin

Atap dak beton di Jalan Kayutangi 2, Jalur 7, RT 20, Nomor 89, Kelurahan Pangeran, Kecamatan Banjarmasin Utara itu ambruk, sekitar pukul 14.00 Wita.

Lokasi ambruknya atap dak beton di Jalan Kayu Tangi II, Jalur 7 yang menewasakn satu pekerja banguan diberi garis polisi. Foto: Syahbani

bakabar.com, BANJARMASIN - Atap dak beton bangunan milik warga di Jalan Kayutangi 2, Jalur 7, RT 20, Nomor 89, Kelurahan Pangeran, Kecamatan Banjarmasin Utara ambruk, sekitar pukul 14.00 Wita, Senin (22/7).

Akibatnya, seorang tukang banguan bernama Salman (45) warga Pelambuan, Gang Nurudin tewas setelah tertimpa reruntuhan. Salman tertimpa atap dak beton setinggi kurang lebih 2,5 meter itu dalam kondisi tertelungkup.

“Kejadiannya begitu cepat. Andai saya telat sedetik saja lompan mungkin saya juga tertimpa,” ujar seorang saksi mata, Indra (35) yang juga merupakan rekan kerja Salman. 

Ingatan Indra masih begitu segar mengingat detik-detik kejadian itu. Dia bilang atap dak tersebut ambruk setelah didongkrak. “Yang dongkrak saya sama korban,” katanya.

Indra bilang sebelum kejadian mereka berdua berada di posisi kiri dan kanan bagian atas atap dak untuk melakukan pendongkrakan yang saat itu kondisinya dalam posisi miring. 

Setelah sempat beberapa kali mendongkrak secara bersama-sama. Karena ingin merokok, Indra pun meminta berhenti. Namun Salman tetap saja memompa dongkraknya.

Saat itulah seketika banguan itu ambruk. Nahasnya, Salman langsung terjatuh hingga akhirnya tertimpa banguan. “Saya langsung loncat. Andai telah sedetik saja, mungkin saya juga ketindih,” beber Indra.

Melihat Salman berada di bawah reruntuhan, Indra pun langsung mencoba memberi pertolongan. Namun sayang, keras dan beratnya beton mengandaskan upayanya itu.

“Saya sudah coba memecah dengan godam untuk mengeluarkan korban. Tapi tidak bisa. Akhirnya saya minta pertolongan. Ternyata sudah meninggal dunia,” ucapnya.

Setelah sempat satu jam tertimpa banguan, Salman pun kemudian berhasil dikeluarkan dari reruntuhan oleh tim dari BPBD Banjarmasin, relawan emergency serta pihak kepolisian setempat

Upaya evakuasi pun terkendala lantaran beton yang menindih tubuh Salman cukup keras. Serta adanya besi yang menghalangi sehingga harus dilakukan pemotongan menggunakan gerinda.

Proses evakuasi jenazah korban tertindih atap dak beton di Jalan Kayu Tangi II, Jalur 7, Banjarmasin Utara. Foto: Syahbani

Setelah berhasil dievakuasi, jasad Salman pun kemudian dibawa ke ruang jenazah RSUD Ulin guna proses visum. Sementara lokasi kejadian diberi garis polisi.

Sementara itu, pemilik banguan Sabri (56) mengaku bahwa atap dak beton yang ambruk tersebut adalah bangunan lama. Bangunan itu didongkrak karena bagian pondasi mau diperkuat.

“Bangunan itu sudah lima tahun. Mau diperkuat ditambah pondasi. Yang ambruk itu atap dak. Saya nggak nyangka malah ambruk,” kata Sabri.

Rencana pendongkrakan bangunan itu pun sudah diketahui Sabri sebelumnya. “Saya tahu kalau memang mau didongkrak. Hari Sabtu bilang. Tapi hari Minggu libur jadi Senin baru dikerjakan,” terangnya.

Selain itu, Sabri juga mengaku bahwa sudah lama mengenal Salman. Dia memang sering bekerja di rumah Sabri. 

“Saya sering panggil kalau dia nggak ada kerjaan. Kalau mengerjakan banguan itu baru tiga hari,” ujarnya.

Sabri pun berjanji akan bertanggung jawab atas kejadian itu. Termasuk membantu untuk pemulasaran Salman. 

“Kita pasti bantu keluarga korban. Segala sesuatunya kita bantu. Karena memang juga sudah kenal lama dengan korban,” pungkasnya.