Debat Publik Pertama Pilkada, Bawaslu HSS Beri Atensi ke KPU

Bawaslu HSS memberikan atensi dan saran perbaikan kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) HSS usai debat publik pertama Paslon Bupati-Wakil Bupati HSS.

Debat publik calon Bupati dan Wakil Bupati HSS di Pendopo Kabupaten setempat. Foto-Bakabar.com/Ahmad Syaifin Nuha

bakabar.com, KANDANGAN - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Hulu Sungai Selatan (HSS) memberikan atensi dan saran perbaikan kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) HSS usai debat publik pertama Paslon Bupati-Wakil Bupati HSS.

Ketua Bawaslu HSS, Hasnan Fauzan mengatakan bahwa banyak yang perlu diperbaiki dalam debat publik pasangan calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati HSS pertama.

"Ada pertanyaan yang terulang. Awalnya ditanyakan pasangan calon bupati kemudian ditanyakan kembali pada saat debat atau pertanyaan untuk calon wakil bupati," jelasnya.

Tentunya, hal tersebut menjadi atensi Bawaslu HSS dan disampaikan saran perbaikan ke KPU HSS supaya tidak terulang. Terlebih porsi pertanyaannya tidak terbagi secara merata.

"Ada Paslon yang mendapatkan pertanyaan baru, ada yang sudah dibahas. Pertanyaannya memang diundi tetapi mekanisme ini yang perlu dievaluasi kenapa sampai bisa terulang," lanjutnya. 

Terkait persiapan debat publik pertama Paslon Bupati dan Wakil Bupati HSS, Bawaslu HSS meminta supaya dimaksimalkan dengan sebaik-baiknya.

"Seperti jam kehadiran, itu sudah ditentukan tertera diundangan. Paslon membawa pendukung juga harus terdata berapa yang hadir sehingga bisa mengawasi," ucap Hasnan Fauzan.

Pasalnya, banyak tamu yang datang tidak teridentifikasi dengan benar ditambah penempatan posisi duduk tamu undangan juga tidak tertata dengan baik.

"Masalah ribet atau tidaknya sebenarnya bagaimana perencanaannya, demi profesionalitas dan berkeadilan itu penting," imbuhnya.

Catatan terakhir, Bawaslu HSS cukup besar memberikan atensi terhadap KPU lantaran penyelenggara debat publik diduga tak sengaja menyembut jargon atau tagline salah satu Paslon.

"Supaya netralitas KPU maupun penyelenggara debat publik Pilkada benar-benar netral dan profesional tidak diragukan," tuturnya.

Hasnan Fauzan menjelaskan, Bawaslu HSS akan memberikan koreksi supaya KPU memperhatikan masalah tersebut karena nanti akan menjadi polemik.

"Apakah event organizer yang dipilih KPU HSS benar-benar netral atau tidak. Kalau hanya lisan semua bisa, tetapi di lapangan netral atau tidak itu yang kita tekankan," lanjutnya.

Secara umum, Bawaslu HSS menilai jalannya debat publik pertama calon Bupati dan Wakil Bupati HSS sudah berjalan dengan lancar namun terdapat catatan-catatan yang perlu diperbaiki.

Menanggapi hal itu, Anggota KPU HSS Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Pastiripasi Masyarakat dan SDM, Mahfuz mengatakan terkait pertanyaan yang terulang merupakan kesalahan teknis.

"Jadi nanti akan kami evaluasi, mungkin kedepannya satu soal satu bola dalam satu mangkok undian pertanyaan rencananya ke depan," kata Mahfuz.

Menanggapi penyebutan tagline salah satu Paslon, pihaknya mengaku telah mengupayakan hal tersebut dengan komitmen bersama pihak ketiga yang menyelenggarakan debat publik Pilkada.

"Kami telah menjalin kontrak kegiatan menjaga integritas dengan resiko apabila ada permasalahan jelas akan kami evaluasi kembali," pungkasnya.

Baca Juga: Debat Publik Pertama, Tiga Paslon Bupati-Wakil Bupati HSS Tampil Percaya Diri