Kabar Pasar

Data Inflasi Amerika Alami Penurunan, Angin Segar Buat IHSG

Penguatan IHSG 20,14 poin atau 0,3 persen ke posisi 6.650,07 pada pembukaan Jumat pagi menjadi kabar baik untuk investor.

Ilustrasi - Layar monitor menampilkan pergerakan naik Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. Foto-Antara/Hafidz Mubarak A/wsj

apahabar.com, JAKARTA –  Penguatan IHSG 20,14 poin atau 0,3 persen ke posisi 6.650,07 pada pembukaan Jumat pagi menjadi kabar baik untuk investor, setelah IHSG mencetak kinerja buruk sejak awal tahun 2023. Tercatat IHSG telah membukukan penurunan sebesar 3,22 persen secara year to date (YTD).

Terpantau investor asing telah melakukan aksi jual bersih (net sell) senilai Rp462 miliar diseluruh pasar. Sejak awal tahun investor asing telah mencapai Rp4,15 triliun.

Riset Pilarmas Investindo Sekuritas menunjukkan bahwa data penurunan inflasi Amerika Serikat menjadi angin segar untuk perdagangan IHSG hari ini. Inflasi Amerika secara MoM mengalami penurunan dari sebelumnya 0.1 persen menjadi -0.1 persen

“dan yang terpenting adalah inflasi secara YoY yang mengalami penurunan dari sebelumnya 7.1 persen menjadi 6.5 persen,” ujar Pilarmas Investindo Sekuritas dalam risetnya, Jumat (13/1).

The Fed sendiri diperkirakan masih terus melakukan kenaikan suku bunga sebesar 25-50 basis point (bps) dengan probilitas kenaikan 50 bps, berpotensi besar akan terjadi.

“Ada 3 faktor pendukung terjadinya penurunan inflasi, mulai dari energi, barang barang inti, dan metodologi dalam mengukur biaya asuransi. Tapi ada kekhawatiran lain, yaitu biaya sewa tempat tinggal masih mengalami kenaikan,” jelasnya.

Selain itu, sektor bahan baku akan semakin diminati oleh pelaku pasar modal dalam negeri. Menurut Pilarmas Investindo Sekuritas, sektor bahan baku menjadi penopang utama dalam pertumbuhan ekonomi pada 2023.

“Sektor ini mendapat banyak dukungan dari pemerintah di tengah lesunya ekonomi global. Hal tersebut dapat menopang pertumbuhan ekonomi,” tulis mereka.

Selain itu, pemerintah terus mendorong hadirnya proyek hilirisasi dan industrialisasi, yang menjadi momentum tepat.

“Hal itu menjadi vitamin untuk dapat menggerakan ekonomi di saat terjadinya tren penurunan permintaan komoditas untuk ekspor,” tulis riset Pilarmas Investindo.

Selanjutnya, Pilarmas Investindo merekomendasikan saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dan PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) yang berpotensi mengalami penguatan pada perdagangan pasar hari ini.

. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 1,92 poin atau 0,21 persen ke posisi 907,6.