Tokoh Inspiratif

Dari Celah Jubah, Datu Kalampayan Betulkan Arah Kiblat di Batavia

Arah kiblat masjid di Batavia digeser. Perintah itu sebagaimana dituturkan dalam film Matahari dari Bumi Banjar yang diputar di Gedung Pusat Perfilman.

Ilustrasi sosok Datu Kalampayan. Foto: Dok. Suara Bamega.

apahabar.com, JAKARTA - "Undang syekh itu, kita buktikan kebenarannya. Jangan-jangan beliau penipu." Demikian titah Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Petrus Albertus van Der, kala mendengar arah kiblat masjid di Batavia digeser.

Perintah itu sebagaimana dituturkan dalam film Matahari dari Bumi Banjar yang diputar di Gedung Pusat Perfilman Usmar Ismail, Jakarta, Senin (26/12).

"Benarkah Tuan Syekh, bahwa arah kiblat dari Masjid Luar Batang itu salah?” tanya van Der kepada ulama yang mengoreksi arah kiblat, Syekh Muhammad Arsyad alias Datu Kalampayan.

Dengan tenang, sang mahaguru pun menjawab, "Ya, memang salah." Seraya mengeluarkan sebuah peta buatan sendiri, menunjukkan arah kiblat yang semestinya menurut ilmu falak.

Ulama kenamaan asal Banjar itu memang sempat mengoreksi arah kiblat di sejumlah masjid di Batavia. Dia menjajaki Tanah Betawi, singgah barang sebentar di kediaman kawan seperguruannya di Makkah, sepulang dari Tanah Haram.

Dibetulkannya arah kiblat itu bukan tanpa alasan. Kala itu, terjadi pergeseran arah kiblat akibat pergerakan kerak bumi dan aktivitas tektonik.

Datu Kalampayan membetulkan arah kiblat tersebut berlandaskan ilmu falak. Caranya, menunjukkan arah ke Masjidil Haram di Makkah, apakah terlihat Ka’bah dari celah tangan baju jubahnya.