kenaikan cukai rokok

Curhat Pedagang Soal Kenaikan Cukai Rokok: Bebani Rakyat, Harus Dicabut

Ketua Umum APKL mengungkapkan bahwa kebijakan cukai rokok harus dicabut, karena membebani ekonomi rakyat.

Cukai rokok naik. Foto-Ilustrasi/Okezone

apahabar.com, JAKARTA – Ketua Umum Asosiasi Pedagang Kaki Lima (APKL), Ali Mahsun Atmo mengungkapkan bahwa kebijakan cukai rokok harus dicabut, karena membebani ekonomi rakyat.

“Rokok sudah menjadi bagian ekonomi bangsa kita dan tentunya, termasuk tembakau, rokok dan sejenisnya,” ujar Ali kepada apahabar.com, Senin (7/11).

Menurutnya, rokok sudah sangat melekat dan menjadi bagian dari kehidupan masyarakat, bahkan sebelum lahirnya Proklamasi.

Baca Juga: Pemerintah Tetapkan Kenaikan Cukai Rokok, APKL: Egoisme Kekuasaan

Pemerintah seharusnya membuat kebijakan dengan berpihak pada pedagang kecil, karena kontribusi besar yang dihasilkan dari rokok.

“Di satu sisi, rakyatnya dibangun psikologi bahwa ekonomi indonesia bisa gelap seperti ekonomi global pada tahun depan,” ungkapnya.

Seharusnya dengan banyaknya pernyataan mengenai ancaman ekonomi tersebut, pemerintah membuat kebijakan lain yang berpihak pada pedagang kecil.

Beban masyakat sebelum kenaikan cukai sudah sangat berat. Beban dari kenaikan pajak, kenaikan harga listrik, sampai dengan pencabutan subsidi.

“Kemudian pemerintah juga sering memberikan Bantuan Sosial (Bansos), yang menurut saya tidak produktif,” ucap Ali.

Optimisme masyarakat akhirnya akan semakin menurun sehingga target untuk pemulihan ekonomi akan semakin terhambat.

Baca Juga: Bea Cukai Kembangkan Fasilitas Konsultasi Ekspor untuk UMKM

Melalui kenaikan cukai tersebut, akan menyuburkan penjualan rokok ilegal. Dampaknya adalah kerugian terhadap pendapatan negara yang semakin besar.

“Untuk itu, pemerintah seharusnya bukan menunda tapi mencabut kebijakan menaikan cukai rokok,” jelasnya.