Kalsel

Bunuh-Rampok Paman Es Kandangan, Trio ‘Bocil’ Banjar Tak Dikenakan 340

apahabar.com, MARTAPURA – Sukses menyembunyikan aksi kejahatannya merampok sekaligus membunuh Sukirman, J (20), JA (15), dan…

Tim gabungan mengamankan pelaku AJ yang membacok kali pertama Sukirman. Foto: Ist

apahabar.com, MARTAPURA – Sukses menyembunyikan aksi kejahatannya merampok sekaligus membunuh Sukirman, J (20), JA (15), dan ARD (14) belum juga dikenakan pasal pembunuhan berencana.

“Saat ini masih dalam pendalaman Satuan Reserse Kriminal Polres Banjar, nanti akan dilaksanakan press conference dipimpin kapolres Banjar, untuk waktunya menunggu info dari kasat reskrim,” jelas Kasubag Humas Polres Banjar Iptu Suwarji kepada apahabar.com.

Lantas, adakah motif lain dalam pembunuhan sekaligus perampokan Sukirman? Suwarji enggan menjawabnya. Pun, saat media ini menanyakan kemungkinan ketiganya dikenakan pasal 340 tentang pembunuhan berencana.

Dermawannya Korban Pembunuhan Bocah di Banjar, Sempat Tawarkan Es Gratis ke Pelaku

Coba dikonfirmasi terpisah, Kasat Reskrim Polres Banjar AKP Fransiskus Manaan enggan memberikan kepada keterangan media ini. “Menunggu instruksi kapolres,” singkatnya dijumpai apahabar.com, Kamis (9/9) sore.

Untuk diketahui, meski masih remaja, J, JA dan ARD terbilang rapi menyembunyikan jasad Sukirman. Butuh dua hari lamanya bagi keluarga, dibantu Relawan menemukan jasad pria 54 tahun ini.

Usut punya usut, terungkap jika ketiganya mendapat bantuan dari M (32) dan W (30). M dan W merupakan kedua orang tua pelaku.

Baca selengkapnya di halaman selanjutnya:

“Keduanya ikut membantu menguburkan jasad Sukirman, makannya ikut kita amankan,” jelas Kanit Opsnal Subdit III, Jatanras, Polda Kalsel, AKP Endris Ary Dinindra kepada apahabar.com, belum lama tadi.

Tak hanya menyembunyikan jasad, butuh 6 bulan lamanya bagi polisi untuk mencari bukti keterlibatan ketiganya dalam pembunuhan Sukirman. Baru pada awal pekan kemarin, penyelidikan tim gabungan membuahkan hasil.

“Ada warga yang merasa curiga kepada gerak-gerik ketiga anak ini setelah adanya insiden pembunuhan tersebut. Kemudian masyarakat mengabarkan kepada tim gabungan," ungkap Endris.

Enggan membuang waktu, personel gabungan yang dipimpin Endris langsung terjun ke Banjar dari Banjarmasin sekitar pukul 03.00 dini hari.

Ketiganya berhasil ditangkap pada sekitar pukul 06.00 di rumah masing-masing. “Tanpa perlawanan," bebernya.

Mereka ditangkap di sejumlah lokasi yang letaknya tidak berdekatan. Pertama di Dusun Terangking, kedua di Dusun Pematang Lahung, Desa Angkipih, Paramasan, Kabupaten Banjar.

Dalam proses penangkapan ke lima pelaku ini Polda Kalimantan Selatan menerjunkan banyak tim gabungan. Mulai dari Tim 2 Jatanras (Macan Kalsel) Subdit III, Ditreskrimum Polda Kalsel, Unit Resmob Polres Banjar (Tim Tekap), Unit Resmob Polres HSS, Unit Resmob Polres Tapin, serta Unit Reskrim Polsek Belimbing dan Polsek Loksado yang dipimpin langsung oleh AKP Endris.

Terungkap, modus para pelaku adalah berpura-pura membeli es krim yang dijual oleh Sukirman. Pada saat ia lengah, pelaku AJ langsung mengayunkan parang ke bagian punggung korban.

"Jadi sudah direncanakan," jelasnya.

Endris menjelaskan minimnya saksi yang mau menyampaikan keterangan kepada aparat jadi kendala utama pengungkapan.

Sebagai pengingat, kejadian bermula saat keluarga mencari Sukirman yang dua hari tak pulang ke rumah. Mantu Sukirman dibantu relawan kemudian mencari keberadaannya di jalur tempat biasa ia berjualan es krim.

Selasa 27 April 2021 sekitar pukul 14.30 warga mendapati jasad Sukirman telah dikubur di dalam hutan di Dusun Pematang Lahung, Desa Angkipih, Paramasan, Kabupaten Banjar.

Saat dilakukan penggalian, berbagai mata luka bekas senjata tajam dari bacokan hingga tusukan ditemukan di jasad Sukirman. Dugaan pembunuhan mencuat setelah rombong beserta sepeda motor Sukirman tak kunjung ditemukan.

Kronologi Terungkapnya 3 Bocah Banjar Bunuh-Rampok Paman Es Kandangan