Relationship

Breadcrumbing, Hubungan Manipulasi Tanpa Komitmen dan Niat Serius

Breadcrumbing adalah istilah dalam pola relationship tentang perilaku seseorang yang menjalankan hubungan tanpa komitmen dan niat serius.

Breadcrumbing adalah istilah untuk hubungan yang tidak serius. Foto: FG Trade Latin/istock photo

apahabar.com, JAKARTABreadcrumbing adalah istilah dalam pola relationship tentang perilaku seseorang yang menjalankan hubungan tanpa komitmen dan niat serius.

Orang yang melakukan breadcrumbing mungkin memberikan sinyal-sinyal kecil atau melakukan kontak sesekali, tetapi tidak menunjukkan komitmen yang nyata atau konsistensi dalam berkomunikasi.

Melansir Very Well Mind (2/10), ini sering kali dapat membuat orang lain merasa bingung dan frustrasi karena mereka mungkin merasa ada potensi hubungan, tetapi tidak ada tindakan konkret yang diambil oleh pihak lain. Breadcrumbing dapat membuat seseorang merasa disayang dan tersanjung, tapi tak ada kepastian dalam hubungan yang dijalani.

Analogi remah roti adalah inspirasi dari Breadcrumbing. Foto: Eerik/istock photo
Istilah ini diambil dari analogi "breadcrumb" (roti remah) yang ditempatkan di hutan oleh Hansel dan Gretel dalam dongeng Grimm Brothers. Analogi ini mencerminkan jejak yang ditinggalkan oleh seseorang, tetapi tanpa tujuan atau arah yang jelas.

Breadcrumbing telah menjadi bentuk manipulasi yang sangat umum di dunia kencan, terutama dengan maraknya kencan online dan berpusat pada aplikasi.
Baca Juga: Menyembuhkan Diri setelah Keluar dari Abusive Relationship
Breadcrumbing vs Gaslighting

Meskipun kedengarannya seperti gaslighting, dan meskipun keduanya merupakan bentuk manipulasi dalam hubungan, keduanya adalah hal yang berbeda. Meskipun demikian, seseorang dengan tipe kepribadian yang sama dapat melakukan keduanya.

Meskipun breadcrumbing pada dasarnya adalah “mengarahkan seseorang”, gaslighting adalah upaya yang disengaja untuk mengaburkan konsep seseorang tentang realitas, yang menyebabkan korban mempertanyakan penilaian dan persepsinya.

Tanda-tanda Breadcrumbing

Walaupun tidak selalu terjadi secara bersamaan, umumnya, breadcrumbing terjadi melalui kombinasi tindakan-tindakan yang dilakukan oleh pelaku.

Berikut adalah tanda seseorang melakukan breadcrumbing menurut Sabrina Romanoff, seorang psikolog klinis dengan praktik swasta di New York City, dikutip dari Very Well Mind:

Ketidakmampuan untuk membuat atau berkomitmen terhadap rencana

Pelaku breadcrumbing biasa untuk tidak menentukan janji. Foto: izusek/istock photo
Ini merupakan contoh klasik dari breadcrumbing. Pelaku dapat memiliki ide untuk bertemu untuk aktivitas kencan seperti menonton film, makan malam, atau sekadar jalan-jalan, namun tidak pernah menentukan tanggal pastinya.

Komunikasi Mikro
Breadcrumbing menyebabkan komunikasi mikro. Foto: fizkes/istock photo
Di sini, tindakan breadcrumbing diberi nama. Komunikasi mikro tidak berarti kurangnya interaksi sosial atau mengesampingkan atau membuat seseorang marah. Sebaliknya, komunikasi mikro melibatkan memberikan sedikit bentuk komunikasi atau pengakuan secara digital, kadang-kadang hanya sebatas komentar dengan emoji pada postingan instagram

Pada dasarnya, ini merupakan usaha minimal untuk memelihara kesan adanya hubungan tanpa harus menghabiskan banyak waktu atau energi.

Pertimbangkan waktu komunikasi
Breadcrumbing menyebabkan komunikasi yang tidak jelas. Foto: Mixmike/istock photo

Romanoff menjelaskan bahwa cara mengenali breadcrumbing adalah dengan memperhatikan saat seseorang menghubungi. Contohnya, jika seseorang hanya mengirim pesan pada larut malam ketika mereka sedang kesepian, bosan atau mencari hubungan yang main-main.
Baca Juga: Sssttt.. Ini Cara Mengatasi Insecure dalam Hubungan Asmara!
Berpura-pura penuh perhatian
Ilustrasi menunggu kabar. Foto: Paolo Cordoni/istock photo
Ini adalah taktik umum untuk membujuk orang lain. Seorang yang melakukan breadcrumbing dapat memeriksa hari seseorang atau menindaklanjuti sesuatu yang spesifik. Namun, setelah penerima merespons, mereka mungkin tidak membalas pesan selama berhari-hari atau merespons dengan jawaban yang singkat.

Tidak ada upaya untuk menjelaskan diri sendiri
Bahkan setelah menghilang beberapa hari, pelaku breadcrumbing biasanya tidak berusaha menjelaskan diri mereka sendiri atau mempertimbangkan perasaan penerima.
Dampak Breadcrumbing
Romanoff menjelaskan bahwa salah satu aspek tergelap dari para pelaku breadcrumbing adalah bahwa mereka biasanya mengerahkan kekuatannya pada orang-orang yang mereka tahu mempunyai perasaan yang kuat terhadap mereka.

Hal ini sering kali mengakibatkan orang lain menekan kebutuhannya sendiri demi mempertahankan keterikatannya pada pelaku breadcrumbing, meskipun hal itu tidak dapat dipenuhi, dan menjebak dalam hubungan yang menyakitkan.

“Seiring waktu, hal ini dapat menyebabkan orang menurunkan standar mereka dan belajar bahwa mereka harus menerima cinta atau perhatian minimal yang diberikan oleh orang lain,” kata Romanoff.