Blakblakan Selebgram Kalsel Soal Nikah Siri, Hingga Jadi Samsak Hidup Oknum Polisi

Farah Diba menceritakan semua kisah manis hubungan asmara, hingga akhirnya dianiaya sang suami yang tercatat sebagai anggota polisi

Farah Diba ketika menunjukkan foto eks kekasih yang merupakan oknum anggota polisi berinisial Bripda MDZM. Foto: apahabar.com/Riyad

apahabar.com, BANJARMASIN - Dengan wajah sendu, Farah Diba menceritakan semua kisah manis hubungan asmara, hingga akhirnya dianiaya sang suami yang tercatat sebagai anggota polisi di Polda Kalimantan Selatan.

Nama selebgram Kalsel tersebut mendadak menjadi pusat perhatian, seusai mengunggah kisah pribadi melalui Instagram pribadi.

Farah berkeluh kesah karena telah menjadi korban penganiayaan oknum polisi. Ironisnya oknum ini adalah suaminya sendiri berinisial MDZM dan berpangkat Bripda.

"Kami sudah berhubungan sejak 10 Juni 2020, sebelum MDZM menjadi polisi. Saya mengenalnya sebagai orang yang baik dan taat beribadah," ungkap Farah ketika ditemui apahabar.com di rumahnya, Rabu (23/11).

Perilaku MDZM itulah yang meluluhkan hati Farah, hingga akhirnya bersedia dipinang menjadi istri siri, "Sebelum mendaftar polisi, MDZM mendatangi keluarga saya untuk melamar," papar Farah.

Namun setelah menjadi polisi, perilaku MDZM mulai berubah. Dari sebelumnya berpolah bak suami idaman, selanjutnya mulai berani memukul.

Hanya Farah masih bersabar dan memaklumi perlakuan kasar MDZM. Pun wanita berusia 28 tahun ini menyembunyikan perilaku MDZM dari orang tuanya. Akhirnya mereka resmi menikah siri di akhir April 2022.

Akan tetapi kesabaran Farah mulai terkikis, ketika mengetahui Bripda MDZM bermain serong dengan seorang wanita pemandu lagu di karaoke. Ini terungkap Oktober 2022.

Hal itu diketahui lantaran ponsel milik MDZM bertaut dengan ponsel miliknya. Selanjutnya Farah berhasil mengetahui nomor kontak si wanita yang sedang bersama dengan MDZM.

Ternyata si wanita baru pulang bersama MDZM dari salah satu tempat hiburan malam di Banjarmasin Tengah, "Saya kemudian mencoba mengirim chat dan memancing si wanita," beber Farah.

Ternyata si wanita membalas dan menjelaskan sedang bersama MDZM dalam sebuah hotel di Banjarmasin Tengah. Membaca balasan si wanita, Farah yang terbakar api cemburu langsung mendatangi lokasi dimaksud.

Sesampainya di lokasi, Farah menemukan MDZM sedang berduaan dengan si wanita. Tanpa pikir panjang, si wanita itu langsung diusir. Sedangkan Farah dan MDZM terlibat pertengkaran.

"Tidak hanya adu mulut, ia mencakar, memukul dan menjambak rambut saya. Bahkan kepala saya juga sempat diinjak dan mengancam ingin membunuh kalau saya pergi," kenang Farah.

Diperlakukan bak samsak hidup, Farah pun meminta pertolongan kepada salah satu senior MDZM di kepolisian. Tak lama kemudian, orang yang dimaksud tiba.

Namun demikian, MDZM masih melakukan pemukulan, "Di depan senior, dia masih menendang perut dan menggampar saya," jelas Farah.

Singkat cerita Farah bersama senior MDZM tersebut pergi ke Polsek Banjarmasin Tengah untuk membuat laporan, "Namun karena status istri siri, saya disarankan untuk ke Bidang Propam Polda Kalsel," beber Farah.

Berlanjutnya ke Bidang Propam Polda Kalsel, perwakilan keluarga kedua belah pihak pun dipanggil. Mereka kemudian diminta berdamai.

"Akhirnya kami berdamai dan dia berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya. Namun keesokan hari, MDZM kembali pergi ke salah satu hotel bersama teman wanitanya," seru Farah.

Lantas Farah bersama ibu MDZM mencoba menjemput. Untungnya MDZM bersedia, lalu dibawa pulang ke kediaman Farah.

"Dia kami istirahatkan. Namun ketika bangun, ibunya sudah tidak ada. Lalu MDZM kembali mengamuk dan menendang perut saya," papar Farah.

"Kejadian itu juga disaksikan keluarga saya di rumah. Handphone saya juga diambil. Makanya saya kemudian diajak menginap di rumah orang tua MDZM," tambahnya.

Kemudian esok harinya, Rabu (19/10), Bripda MDZM diberi sanksi untuk hanya bertugas di bagian piket selama satu bulan, plus tidak bisa bebas bepergian.

"Saya juga dipanggil oleh Wadirreskrimum Polda Kalsel (AKBP T Machmud). Kami pun dinasihati," papar Farah yang memiliki 107.000 follower Instagram ini.

Namunsanksi yang diterima Bripda MDZM tidak sesuai bayangan Farah. MDZM beberapa kali kedapatan kembali mendatangi teman wanita di salah satu hotel dan pergi ke tempat hiburan malam, Selasa (25/10).

"Saya dapat fotonya, lalu saua kirim kepada Wadireskrimum. Saya menanyakan kenapa masih bisa keluar? Apakah hukumannya sudah selesai? Padahal baru satu minggu," tutur Farah.

"Lantas dijawab kalau mereka tidak bisa menjaga MDZM selama 24 jam. Saya juga mengetahui kalau MDZM sudah memesan room di salah satu tempat karaoke sehari kemudian," tambahnya.

Farah sempat mengontak MDZM soal kelakuannya, seusai mendapatkan sanksi. Tak dinyana MDZM langsung mendatangi Farah di rumah kontrakannya di Banjarmasin Timur.

"Kembali saya dipukuli bahkan diseret untuk bermalam di tempat orang tuanya. Bahkan ia sampai mengancam dengan pisau jenis chopper," cerita Farah.

Bahkan ketika sudah di rumah mertuanya, Farah juga masih terus dipukuli. Bahkan MDZM melemparkan pisau chopper hingga hampir mengenai Farah dan mertuanya.

"MDZM juga menekan orang tuanya agar jangan sampai membiarkan saya pulang. Namun setelah kejadian itu, ia kembali pergi ke tempat hiburan malam," beber Farah.

Akhirnya Farah resmi membuat laporan ke Polresta Banjarmasin atas perlakuan yang dialami dan ulah brutal MDZM, Jumat (28/10).

Orang tua Farah, JN (61), mendukung sepenuhnya pelaporan tersebut, "Saya tidak terima. Semoga kasus ini bisa diusut tuntas," tegasnya.

Sementara Kasat Reskrim Polresta Banjarmasin, Kompol Thomas Afrian, membenarkan telah menerima laporan yang dibuat FDR, "Sudah naik sidik," jawab Thomas.