BI Tahan Suku Bunga, IHSG Awal Pekan Berpeluang Mendatar

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) awal pekan berpeluang bergerak sideways atau mendatar seiring BI menahan tingkat suku bunga acuannya pada pekan lalu.

Pekerja membersihkan podium berlatar belakang layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (28/4/2022). Foto: ANTARA

apahabar.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada awal pekan berpeluang bergerak sideways atau mendatar seiring Bank Indonesia (BI) menahan tingkat suku bunga acuannya pada pekan lalu.

IHSG dibuka menguat 16,04 atau 0,24 persen ke posisi 6.703,04. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 3,41 poin atau 0,36 persen ke posisi 945,66.

"IHSG berpeluang bergerak sideways (mendatar) pada awal pekan ini," sebut Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Senin (29/5).

Secara fundamental, kondisi makro dalam negeri masih stabil setelah Bank Indonesia (BI) kembali mempertahankan suku bunga acuan di level 5,75 persen. Namun demikian, kredit perbankan melambat 8,08 persen year on year (yoy) periode April 2023, dibandingkan periode Maret 2023 yang sebesar 9,37 persen (yoy).

Baca Juga: Indonesia Resmi jadi Pemegang Saham Terbesar Ketiga di IsDB

Di sisi lain, peningkatan indeks konsumsi pribadi (PCE) periode April 2023 sebesar 4,4 persen (yoy), atau lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 4,2 persen, yang kembali meningkatkan kekhawatiran pasar terhadap kemungkinan pengetatan moneter.

Dari mancanegara, pelaku pasar terutama Amerika Serikat (AS) masih meraba sinyal kesepakatan penambahan plafon utang (debt ceiling), untuk menghindarkan dari kondisi gagal bayar (default).

Sementara itu, bursa AS ditutup menguat pada perdagangan akhir pekan lalu. Pelaku pasar semakin berharap bahwa parlemen akan mencapai kesepakatan untuk menaikkan plafon utang AS, untuk menghindari potensi gagal bayar.

Baca Juga: Saham BRI Sentuh Level Tertinggi, Dirut: Fokus pada Segmen UMKM

Dari Eropa, Bank Sentral Eropa (ECB) merencanakan langkah terbuka untuk kenaikan suku bunga untuk merespon inflasi yang masih di bawah estimasi. Pertemuan kebijakan ECB berikutnya dijadwalkan bulan depan. Pada pekan ini, sejumlah data makro regional juga menjadi perhatian investor.

Bursa saham regional Asia pada Senin pagi ini antara lain indeks Nikkei menguat 425,00 poin atau 1,37 persen ke 31.341,30, indeks Hang Seng melemah 19,42 poin atau 0,10 persen ke 18.727,50, indeks Shanghai menguat 13,14 poin atau 0,41 persen ke 3.225,64, dan indeks Straits Times menguat 13,96 poin atau 0,44 persen ke 3.221,35.