Berikut Kinerja APBN di Kalsel Hingga Februari 2025

Kanwil DJP Kalselteng bersama Kementerian Keuangan Satu Kalsel kembali melakukan publikasi kinerja Anggaran, Pendapatan, dan Belanja Negara (APBN)

Kanwil DJP Kalselteng bersama Kementerian Keuangan Satu Kalsel kembali melakukan publikasi kinerja Anggaran, Pendapatan, dan Belanja Negara (APBN). Foto: DPJ Kalselteng

bakabar.com, BANJARMASIN - Kanwil DJP Kalselteng bersama Kementerian Keuangan Satu Kalsel kembali melakukan publikasi kinerja Anggaran, Pendapatan, dan Belanja Negara (APBN) pada di Aula Barito, Kanwil DJP Kalselteng, Rabu (28/5/2025).

Publikasi ALCo diselenggarakan setiap bulan dan bertujuan untuk memublikasikan kinerja fiskal dan ekonomi pembangunan di Kalsel.

Target pendapatan APBN Kalsel tahun 2025 ditetapkan sebesar Rp 22,02 triliun.

Namun hingga dengan Februari 2025, kinerja APBN dari sisi pendapatan telah terealisasi sebesar Rp3,34 triliun atau 15,16%dari target.

Capaian ini mengalami kontraksi 44,49% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Penerimaan perpajakan mendominasi pendapatan negara.

Dari sisi belanja negara, dari pagu sebesar Rp37, 86 triliun, telah terealisasi sebesar Rp10,11 triliun atau 26,71% dari pagu.

Realisasi belanja negara tersebut terdiri dari Belanja Pemerintah Pusat (BPP) sebesar Rp2,0 triliun atau 20,13% dari pagu, sedangkan Belanja Transfer ke Daerah (TKD) sebesar Rp8,11 triliun atau 29,06%.

Pada tahun 2025, pagu untuk belanja APBN di Kalsel menurun 9,19%.

Penurunan pagu tersebut turut berkontribusi pada melambatnya pertumbuhan belanja APBN di Kalsel sampai Maret 2025. Jenis Belanja TKD masih mendominasi struktur belanja APBN di Kalsel dengan kontribusi 80,18% dari total belanja APBN.

Di tengah implementasi kebijakan efisiensi anggaran, kinerja penyerapan belanja APBN terus dijaga agar memberi dampak positif bagi perekonomian Kalsel.

Kepala Kanwil DJP Kalselteng Syamsinar menyampaikan penerimaan PPh Non Migas sebesar Rp2,68 triliun, mengalami kontraksi sebesar 16,29%. Penerimaan PBB sebesar Rp33,26 miliar, mengalami kontraksi sebesar 71,52%.

Kontraksi di penerimaan PBB ini dikarenakan WP yang melakukan pembayaran selain tahun berjalan mengalami penurunan. Penerimaan PPN dan PPnBM sebesar -Rp629,99 miliar, mengalami kontraksi sebesar 134,56%, karena restitusi yang meningkat dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu sebesar Rp2,76 triliun, sedangkan penerimaan PPN dan PPnBM sebesar Rp2,13 triliun.

"Penerimaan dari Pajak Lainnya sebesar Rp311,53 miliar, tumbuh sebesar 8.753,76% dari penerimaan tahun lalu," ujarnya.

Untuk realisasi pelaporan SPT Tahunan di wilayah Kalselteng hingga 27 Mei 2025 telah mencapai 398.462 dari target 418.894, atau sebesar 95,12%.

Jika dirinci, jumlah SPT Tahunan Pajak Penghasilan (PPh) Orang Pribadi (OP) yang telah dilaporkan sebanyak 372.658, sedangkan SPT Tahunan PPh Badan tercatat sebanyak 25.804.

Secara lebih khusus, di wilayah Kalsel telah diterima sebanyak 253.551 SPT, yang terdiri atas 236.418 SPT Tahunan PPh OP dan 17.133 SPT Tahunan PPh Badan.

Terakhir, Syamsinar mengingatkan untuk seluruh masyarakat senantiasa waspada terhadap segala bentuk penipuan mengatasnamakan DJP.

Masyarakat diimbau untuk tidak mengunduh aplikasi atau file mencurigakan dari nomor tak dikenal, memberikan informasi data sensitif (nama ibu kandung, tanggal lahir, nomor telepon, alamat, dsb), melakukan transfer uang ke nomor rekening pribadi, atau memberikan kode unik One Time Password (OTP)," pungkasnya.