Benahi TPAS Basirih, Banjarmasin Siapkan Anggaran Rp 4 Miliar

Pemerintah Kota (Pemkot) Banjarmasin berkomitmen membenahi pengelolaan sampah di Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPAS) Basirih.

Pemerintah Kota (Pemkot) Banjarmasin berkomitmen membenahi pengelolaan sampah di Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPAS) Basirih. Foto: Dok-bakabar.com

bakabar.com, BANJARMASIN – Pemerintah Kota (Pemkot) Banjarmasin berkomitmen membenahi pengelolaan sampah di Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPAS) Basirih.

Salah satu langkah yang akan dilakukan adalah menerapkan metode controller landfill, dengan dukungan anggaran hingga Rp4 miliar yang disiapkan melalui APBD Perubahan 2025.

Wali Kota Banjarmasin, M Yamin, mengatakan bahwa metode ini akan diterapkan untuk mengatasi persoalan sampah yang hingga kini masih menjadi tantangan utama kota.

“Nanti sekitar Rp3 miliar hingga Rp4 miliar akan kita siapkan. Ini untuk pengurugan tanah merah,” ujar Yamin.

Zona TPAS yang sudah beroperasi lebih lama akan menjadi prioritas utama untuk diurug terlebih dahulu. Sedangkan zona baru akan diolah agar dapat dimanfaatkan secara lebih optimal.

Tak hanya berhenti di controller landfill, Pemkot juga akan menerapkan teknologi RDF (Refuse Derived Fuel), yakni mengubah sampah menjadi bahan bakar alternatif untuk kebutuhan industri dan pembangkit listrik.

“Untuk ini nantinya kami akan melibatkan pihak ketiga,” lanjut Yamin.

Langkah lainnya yang turut disiapkan adalah pengelolaan sampah organik. Rencana tersebut mencakup pemanfaatan sampah menjadi pupuk kompos dan pakan maggot. Hasilnya pun akan didistribusikan ke sektor pertanian dan peternakan.

Sementara itu, pembenahan ini juga dilakukan untuk mengurangi ketergantungan Banjarmasin pada TPAS Regional Banjarbakula.

Mulai Agustus 2025, kuota pembuangan sampah ke Banjarbakula akan dikurangi drastis dari sekitar 200 ton per hari menjadi hanya 100 ton per hari.

Menghadapi hal ini, Pemkot terus mendorong strategi pengurangan sampah sejak dari sumbernya, dengan memperkuat program Bank Sampah, TPS 3R, Pusat Daur Ulang (PDU), dan inisiatif lainnya.

“Memang ini tantangan besar, tapi kami optimis volume sampah bisa berkurang dengan mengintegrasikan seluruh program yang ada,” tegas Yamin.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Banjarmasin, Alive Yoesfah Love, menyampaikan bahwa pihaknya kini terus menindaklanjuti berbagai rekomendasi dari Kementerian PUPR dan KLHK.

Rekomendasi tersebut meliputi aspek teknis seperti pengolahan air lindi hingga sistem pemilahan sampah.

“Kalau untuk pengurugan, kita telah menyiapkan jadwal maupun langkah-langkah lainnya,” ujarnya.

Alive pun optimistis perbaikan ini bisa selesai sesuai harapan. Namun, ia memberi catatan penting soal jenis sampah yang akan dibuang ke TPAS Basirih.

“Tapi dengan catatan, sampah yang dibuang ke sana harus benar-benar residu saja,” tutupnya.