mencegah mobil terbakar

Belajar dari Insiden Mobil Terbakar di Banjarbaru, Waspada Bawa Barang yang Mudah Meledak

Baru-baru ini telah terjadi insiden yang mengakibatkan empat mobil terbakar di halaman parkir The Breeze Waterpark, Banjarbaru, Kalimantan Selatan.

Sejumlah mobil terbakar parah di halaman parkir the breeze waterpark Banjarbaru./ Humas Polsek Liang Anggang, Atmo

apahabar.com, JAKARTA - Baru-baru ini telah terjadi insiden yang mengakibatkan empat mobil terbakar di halaman parkir The Breeze Waterpark, Banjarbaru, Kalimantan Selatan.

Fakta baru mencuat di balik terbakarnya sejumlah mobil di tempat wisata Banjarbaru tersebut karena gas dan kompor portable yang berada dalam mobil bocor dan memenuhi seisi kabin mobil.

Belajar dari kejadian tersebut, pengamat otomotif sekaligus akademisi Institut Teknologi Bandung (ITB), Yannes Martinus Pasaribu menilai untuk mencegah mobil terbakar sebaiknya menghindari parkir terbuka dalam jangka waktu yang lama.

"Penting juga untuk menghindari parkir kendaraan di bawah sinar matahari langsung dalam jangka waktu yang lama, memeriksa kondisi kendaraan sebelum digunakan, dan memastikan tidak ada benda mudah terbakar yang diletakkan di dalam atau di sekitar kendaraan," kata Yannes dikutip dari Antara, Minggu (30/4).

Baca Juga: Wuling Lakukan Lokalisasi Baterai Kendaraan Listrik, Jamin Purna Jual

Dosen kelompok keahlian dan desain produk industri ITB itu mengatakan untuk mencegah risiko terjadinya kebakaran pada kendaraan, diperlukan langkah-langkah pencegahan yang tepat.

Mulai dari melakukan perawatan kendaraan secara rutin, serta memastikan semua bagian kendaraan dalam keadaan baik dan terawat.

Tidak lupa juga teratur dalam merawat kendaraan serta menerapkan sikap hati-hati saat menyimpan barang, benda atau bahan kimia yang mudah meledak di dalam kabin mobil yang terpapar panas tinggi.

Yannes mencontohkan kaleng aerosol dapat lebih mudah meledak pada suhu 60 derajat Celsius ke atas.

Baca Juga: Mobil Terbakar Tiba-Tiba di Banjarbaru, Gimana Cara Menanggulanginya?

Aerosol terdiri dari bahan-bahan yang mudah terbakar dan dalam bentuk tekanan tinggi sehingga dapat sangat sensitif terhadap suhu yang tinggi.

"Akibatnya (aerosol) dapat menyebabkan ledakan jika terpapar suhu yang terlalu tinggi," ujar Yannes.

Akibat aerosol dan dampaknya di halaman selanjutnya...

Lebih lanjut ia mengatakan, pada suhu yang sangat tinggi, tekanan dalam kaleng aerosol dapat meningkat karena molekul-molekul bahan di dalamnya menjadi lebih aktif dan lebih cepat bergerak.

"Tekanan yang terlalu tinggi pada kaleng aerosol dapat menyebabkan kebocoran atau bahkan ledakan pada kaleng jika terpapar suhu yang terlalu tinggi," ungkapnya.

Selain itu, ia juga menyarankan para pemilik mobil untuk selalu membawa alat pemadam api ringan di dalam kendaraan sebagai langkah antisipasi jika terjadi kebakaran pada kendaraan.

Baca Juga: Fitur e-Corner Bikin Mobil Hyundai Jalan Seperti Kepiting, Apa Manfaatnya?

Kendaraan Listrik

Bagi pemilik kendaraan listrik, hal yang perlu diketahui adalah bahwa batas aman suhu baterai kendaraan listrik bervariasi tergantung pada produsen dan model kendaraan listriknya.

Pada umumnya, kata Yannes, batas aman suhu baterai kendaraan listrik berada pada kisaran suhu di atas 45 derajat Celsius.

"Jika kendaraan listrik, seperti mobil dan sepeda motor listrik, terkena suhu yang sangat tinggi dan terpapar terik matahari secara langsung dalam waktu yang lama, maka suhu baterai dalam kendaraan dapat meningkat dan berpotensi melebihi ambang batas aman yang dapat mengakibatkan kerusakan pada baterai," terangnya.

Baca Juga: Cara Mudah Mengatasi Oli Rembes Tanpa Harus Bongkar Mesin Mobil

Jika suhu terus meningkat dan melampaui ambang batas yang aman, maka baterai dapat mengalami kegagalan termal yang serius dan berpotensi meledak atau meledak secara spontan.

"Meskipun tidak ada batas suhu pasti baterai kendaraan listrik dapat meledak, namun, suhu di atas 70 derajat Celsius atau lebih tinggi sudah termasuk suhu yang sangat tinggi dan berpotensi menyebabkan sel baterai mengalami kerusakan serius," tutupnya.