Bawaslu Bentuk Tim Usut Video Dugaan Kampanye Kadisdikbud Kalsel di Sekolah

Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kalsel membentuk tim untuk mengusut video dugaan kampanye Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud), Muhammad

Ketua Bawaslu Kalsel, Aries Mardiono telah membentuk tim untuk mengusut kasus Madun yang mengajak warga sekolah mencoblos Golkar. Foto-apahabar.com/Hasan

apahabar.com, BANJARBARU - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kalsel membentuk tim untuk mengusut video dugaan kampanye Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud), Muhammadun.

Ketua Bawaslu Kalsel, Aries Mardiono mengungkapkan, tim tersebut sudah dibentuk dalam rapat pleno. Lalu, mereka bekerja untuk mengungkap apakah Kadisdikbud Kalsel telah melanggar peraturan Pemilu dan netralitas sebagai ASN.

"Mencari terang kebenaran peristiwanya," ujar Aries dihubungi apahabar.com, Kamis (9/11).

Hasil penelusuran nanti lanjut dia, akan dituangkan dalam laporan hasil pengawasan. Pihaknya akan menganalisa, apakah memang benar peristiwa itu, termasuk tempat dan waktunya.

"Dan kalau memang ada dugaan pelanggaran baik pelanggaran pemilu dan atau pelanggaran hukum lainnya terkait pemilu, maka kami jadikan temuan," tegasnya.

"Setelah itu kami melakukan kajian selama maksimal 14 hari kerja," timpal Aries.

Dalam menyusun kajian itu, di antaranya pengumpulan alat bukti, baik dokumen atau keterangan dari pihak yang menurut Bawaslu perlu dimintai keterangan.

Baca Juga: Usai Viral Ajak Coblos Golkar di SMKN 3 Banjarmasin, Kadisdikbud Kalsel Bungkam!

Baca Juga: Kadisdikbud Kalsel Diduga Kampanye di Sekolah, BKD Siap Beri Sanksi

Namun ia tidak berani berandai-andai terkait hasilnya. "Yang pasti prosesnya akan kami jalankan sesuai prosedur ketentuan perundang-undangan yang berlaku," tuntas Aries.

Sementara itu, pemerhati pendidikan dari Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Reja Fahlevi menilai aksi Kadisdikbud Kalsel dalam video beredar itu tidak pantas.

Sebagai Kadisdikbud, Reja menilai, Baik secara etika publik, maupun tindakan, Madun, begitu Kadisdikbud Kalsel itu disapa, semestinya tidak terang-terangan melakukan politik praktis.

"Karena, Madun merupakan pejabat yang bisa menjadi panutan guru dan murid," ungkapnya.

Di sisi lain, Reja berharap Bawaslu Kalsel berani mengusut tuntas permasalahan ini agar ada efek jera dan pembelajaran bagi seluruh ASN. "Jangan sampai kasus ini lewat begitu saja. Sedang buktinya sangat jelas," pungkas Reja.

Sebelumnya, video Kadisdikbud Kalsel, Muhammadun diduga melakukan kampanye di sekolah viral di berbagai sosial media.

Saat itu kapasitasnya sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) menjabat Kadisdikbud Kalsel memberikan sambutan pada acara Job Fair 2023 di SMKN 3 Banjarmasin, Senin (6/11).

Ia terang-terangan mengajak kepada audiensi di antaranya para guru dan siswa sekolah untuk mencoblos Partai Golkar. Video itu sebelumnya diunggah di YouTube Infokan SMKN 3 Banjarmasin.

Selain diduga berkampanye, dalam video tersebut, Madun juga melontarkan kata bernada menantang Bawaslu. "Maka dari itu, 14 Februari nanti cucuklah (coblos) Golkar. Biar ada Bawasalu (Badan Pengawas Pemilu), bapak (saya) tidak takut," serunya.

"Karena bapak sayang Pak Gubernur, Gubernur sayang bapak, guru-guru dan murid harus sayang bapak juga," lanjut dia dalam video yang diterima apahabar.com.

Baca Juga: Bawaslu Kumpulan Bukti Pelanggaran, Kadisdikbud Kalsel Segera Diperiksa

Baca Juga: Kadisdikbud Kalsel Diduga Kampanye di Sekolah, Pengamat: Bawaslu Jangan Melempem!