Hot Borneo

Bau Menyengat di SDN 7 Antasan, Wali Kota Warning Armani Hotel

apahabar.com, BANJARMASIN – Kasus dugaan pencemaran lingkungan di SDN Antasan Besar 7 Kota Banjarmasin seakan tak…

Tim dari Dinas Lingkungan Hidup Banjarmasin diterjunkan untuk melakukan pembersihan limbah di areal sekitaran SDN 7 Antasan Besar dengan Hotel Armani Banjarmasin. Foto-Foto: Dok. DLH Banjarmasin

apahabar.com, BANJARMASIN – Kasus dugaan pencemaran lingkungan di SDN Antasan Besar 7 Kota Banjarmasin seakan tak berkesudahan.

Di tempat anak-anak mengenyam pendidikan itu, masih tercium bau limbah pembuangan diduga dari Armani dan Pyramid Suites Hotel Banjarmasin.

Dari carian hitam pekat di saluran air yang berdampingan dengan bangunan sekolah, keluar aroma menyengat seperti bau kotoran. Aktivitas belajar-mengajar pun terganggu. Karena bau ini, jendela ruangan kelas tak ber-AC itu terpaksa ditutup.

“Baunya sangat tidak sedap, menyengat, ketika kami menggunakan kelas jendela harus ditutup,” tutur salah satu guru di SDN Antasan Besar 7, Jumat (12/8).

Ia amat yakin bau tersebut berasal dari saluran pembuangan gedung besar di sebelah sekolah, apalagi kalau bukan Hotel Armani. Sudah tercium, seiring beroperasinya Hotel Armani sejak 2018 lalu.

“Mungkin buruknya sanitasi dari pihak hotel sehingga limbahnya mencemari lingkungan sekitar menimbulkan bau tak sedap,” ujarnya.

Persoalan ini sedianya sudah mendapat sorotan dari Wali Kota Ibnu Sina. Manajemen hotel diminta segera memperbaiki tata pengelolaan limbahnya.

Ibnu tak mau proses pembelajaran murid di SDN Antasan Besar 7 Banjarmasin terus menerus terganggu oleh bau tak sedap.

"Itu yang harus kita keroscek lagi, sudah diperbaiki apa belum," ucapnya, Kamis (11/8).

Wali kota dua periode ini lantas menginstruksi Dinas Lingkungan Hidup turun langsung ke lapangan.

"Kalau tidak bisa, berarti ada tindakan dari Pemkot. Mau tidak mau ada surat peringatan (SP)," tegasnya.

Seorang petugas dari DLH Banjarmasin melakukan pembersihan di saluran air antara SDN 7 Antasan dengan Armani Hotel.

Anggota Komisi IV DPRD Banjarmasin Hendra meminta manajemen hotel untuk segera bertanggung jawab.

"Iya, itu masalah hulunya. Tanggungjawab dulu pihak hotelnya," tegasnya.

Hendra meminta pemerintah juga mengevaluasi jarak antara bangunan hotel dan sekolah. Terlebih, instalasi pembuangan limbahnya.

"Tidak sampai sekilan, bunyi blower dan lain lain pasti mengganggu sekali," tuturnya.

Kepala DLH Banjarmasin, Alive Yoesap mengaku jajarannya sudah turun ke lapangan guna menelusuri asal muasal limbah.

"Masih ada pipa pipa, tapi itu diakui mereka [hotel] pipa pembuangan air hujan," ucapnya.

Alive juga menemukan saluran pembuangan air yang cukup deras mengalir ke sekolah.

"Setelah dicek ternyata ada yang bocor di atas," tegasnya.

DLH Banjarmasin menjadi mediator antara manajemen Hotel Armani dan SDN Antasan Besar 7 Banjarmasin.

"Alhamdulillah dari pihak hotel, mereka mau penanganan pertama melakukan penyedotan air yang tergenang di bawah sekolah," ucapnya.

Tindak lanjut lainnya, DLH juga telah melaksanakan pembersihan dengan cara membuang sampah yang berasal dari limbah ke TPA Basirih.

"Kita minta untuk jangan sampai lagi ada pembuangan yang keluar dari saluran ke sekolah," imbuhnya.

Sementara itu, GM Armani Hotel Banjarmasin, Abraham Yoseph mengklaim tidak ada gangguan pada saluran pembuangan limbah. Ia menduga bau tidak sedap keluar dari jalur air yang tersumbat.

"Kan ada sampah, ada genangan air yang tidak mengalir, jadinya berbau," pungkasnya.