Banjarbaru Siaga Bencana, Wali Kota Instruksikan Penyaluran Beras untuk Masyarakat

Sebanyak 1,94 ton beras cadangan milik Pemkot Banjarbaru didistribusikan serentak di 3 Kelurahan dengan jumlah penerima bantuan mencapai 194 jiwa.

Beras cadangan Pemkot Banjarbaru yang akan disalurkan kepada masyarakat terdampak. Foto-Diskominfo Banjarbaru

apahabar.com, BANJARBARU - Wali Kota Banjarbaru, M. Aditya Mufti Ariffin, mengistruksikan penyaluran bantuan beras guna membantu warga terdampak banjir beberapa hari lalu.

Melalui Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKP3), bantuan beras disalurkan pada Jumat (24/2).

Sebanyak 1,94 ton beras cadangan milik Pemkot Banjarbaru ini didistribusikan serentak di tiga kelurahan dengan jumlah penerima bantuan mencapai 194 jiwa.

Ketiga wilayah yang menjadi sasaran berada di Kelurahan Landasan Ulin Utara, Kelurahan Landasan Ulin Timur dan Kelurahan Syamsudin Noor.

Penyaluran bantuan beras ini juga akan menyasar sejumlah kelurahan lainnya. Selain bertujuan untuk membantu warga terdampak banjir, ini juga menjadi salah satu upaya pengendalian inflasi yang diperuntukkan untuk masyarakat rawan pangan.

Wali Kota Banjarbaru mengatakan pihaknya masih menyiapkan bantuan lainnya yang akan disalurkan kepada warga terdampak banjir. Proses pendataan akan terus dilakukan agar bantuan ini tepat sasaran.

"Beras ini merupakan stok beras yang dimiliki Pemkot Banjarbaru. untuk hari ini kita distribusikan ke tiga kelurahan dulu. Sedangkan di wilayah lain sedang dalam proses pendataan dan insyaallah segera bisa disalurkan," ucap Aditya.

Baca Juga: 2 Kapal Nelayan Kotabaru Ditangkap PSDKP Tarakan, Dinas Perikanan Buka Suara

Aditya menuturkan Pemkot Banjarbaru kini berfokus pada fase pemulihan pasca-banjir yang terjadi Rabu malam tadi.

Pendistribusian makanan siap saji melalui dapur umum yang dibangun Dinas Sosial Kota Banjarbaru juga terus berjalan hingga sampai sekarang.

"Dari Dinas Kesehatan juga masih melakukan patroli untuk di rumah-rumah warga terdampak. BPBD juga kita minta untuk menetapkan status siaga banjir karena curah hujan tinggi masih akan terjadi beberapa hari ke depan," tandasnya.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah melaporkan potensi cuaca ekstrem di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).

Berdasarkan kondisi dinamika atmosfer, Kalsel masih dilanda cuaca ekstrem dari 24 Februari hingga 2 Maret 2023.

"Masih aktifnya kondisi La Nina rendah yang berdampak pada peningkatan jumlah curah hujan di Kalsel,” ucap Kepala Stasiun  Meteorologi BMKG Syamsudin Noor, Karmana, dalam keterangan tertulis yang diterima, Jumat (24/2) siang.

Baca Juga: Kouta Jemaah Haji Kalsel 2023 Ditetapkan 3.818, Kabupaten Banjar Dapat Berapa?

BMKG memprediksi sebagian besar wilayah Kalsel berpotensi terjadi hujan dengan intensitas yang bervariasi. Yaitu hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai dengan kilat dan angin kencang.

BMKG juga mengingatkan adanya potensi banjir yang diakibatkan oleh cuaca ekstrem di Kalsel bagian barat, utara dan selatan, seperti Banjarmasin, Banjarbaru, Kabupaten Banjar, Tanah Laut, Barito Kuala, dan Tapin.

Disusul Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kabupaten Balangan dan Kabupaten Tabalong.

“Masyarakat diimbau agar selalu waspada terhadap dampak potensi bencana hidrometeorologi dan terus memperbaharui perkembangan informasi,” tandas Karmana.