Badan Kesbangpol Kotim Berikan Pemahaman Bahaya Narkoba ke Pelajar SMPN 4 Sampit

Badan Kesbangpol Kotimmenyosialisasilan bahaya narkoba pada pelajar SMPB 4 Sampit, dengan tujuan pelajar diusia labil bisa terhindar dari narkoba.

Kepala Badan Kesbangpol Kotim Sanggul Lumban Gaol, bersama narasumber dan para pelajar peserta Sosialisasi P4GN-PN. Kamis (10/10/2024). Foto: bakabar.com/Ilhamsyah Hadi.

bakabar.com, SAMPIT - Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalteng, menyosialisasilan bahaya narkoba pada pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 4 Sampit, dengan tujuan pelajar diusia labil bisa terhindar dari peredaran narkoba yang sangat masif di Kotim ini.

Kepala Badan Kesbangpol Kotim Sanggul Lumban Gaol menilai, pembinaan mental generasi muda dan pelajar melalui sosialisasi Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Narkotika (P4GN) sangat penting dilakukan karena pelajar rentan terjerumus narkoba.

"Saya sampaikan informasi bahwa di kabupaten Kotim ini perkembangan pengedar dan pengguna narkoba itu semakin tahun bukan semakin menurun tetapi meningkat, itu yang menjadi rasa kekhawatiran kami sebagai orang tua dan juga sebagai pemerintah," kata Sanggul Lumban Gaol, saat memberikan arahannya dihadapan sekitar 815 pelajar SMPN 4 Sampit. Kamis (10/10/2024).

Untuk Kalimantan Tengah, Kabupaten Kotim merupakan wilayah dengan jumlah penduduk cukup banyak serta wilayah geografis yang luas membuat peredaran barang haram tersebut sulit terawasi.

"Peredaran narkoba Kotim ini kalau di tingkat provinsi Kalteng dia menempati rangking pertama, karena keterbukaan wilayah yang bisa masuk baik lewat darat, laut dan udara," terangnya

Sanggul Lumban Gaol memaparkan, mengapa Kesbangpol Kotim memilih SMPN 4 Sampit menggelar kegiatan P4GN. Karena sekolah ini berada di daerah pinggiran dari Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, serta sangat berdekatan dengan Terminal Usaha Milik Sendiri (TUKS).

"Sekolah ini juga termasuk di daerah jalur Desa Pelangsian, yang mana termasuk wilayah pelabuhan - pelabuhan yang kategori wilayah rentan peredaran narkotik di Kecamatan MB Ketapang," ungkapnya.

Sehubungan hal tersebut, Sanggul Lumban Gaol meminta kepada para guru turut berperan mencegah agar anak-anak didiknya terhindar dan tak bersentuhan dengan narkoba.

"Yang penting bagi kita salah satunya adalah bagaimana kita bisa menghindarkan anak didik kita dari narkoba, juga termasuk dewan gurunya," tegasnya.

"Peredaran narkoba ini luar biasa, bahkan persentase orang yang ditangkap dan ditahan Polres Kotim itu banyak orang-orang yang tingkat ekonominya menengah ke bawah, orang tua, ada juga yang nenek-nenek karena dia menjual narkoba dengan alasan untuk memenuhi kehidupannya," sambungnya.

Berjualan narkoba dianggap instan dan menghasilkan keuntungan yang cukup besar, para pengedar tidak berpikir dengan dampak buruknya pada pemakai narkoba itu.

"Kepada anak-anakku, sekali lagi saya sebagai orang tua mengingatkan kepada kita semua hindari narkoba itu dan jangan sekali-kali mencoba-coba," tegasnya lagi.

Sanggul menambahkan, dampak bahaya dan korban narkotika dari tahun ketahun semakin meningkat. Antisipasi narkoba merupakan bahaya yang harus ditangani secara dini dengan melibatkan seluruh potensi yang ada baik di pemerintah, masyarakat, LSM dan pihak-pihak terkait lainnya.

Ia juga mengajak semua pelajar untuk melindungi diri dan memahani tentang bahaya narkoba melalui penjelasan yang tekun, sabar, melalui komunikasi dan sosialisasi yang efektif sejak dini.

"Sosialisasi ini diharapkan agar generasi muda menjadi lebih paham terhadap pengaruh buruk narkoba serta bisa menjadi data narkoba dilingkungan keluarga dan masyarakat.