Awal 2024 Sudah 75 Kasus DBD di Banjar: Terapkan 3M Plus!

Memasuki pekan ketiga Januari 2024, sudah 75 kasus DBD atau demam berdarah di Kabupaten Banjar.

Nyamuk Aedis Aygypti penyebab virus DBD. Foto-alodokter

apahabar.com, MARTAPURA - Memasuki pekan ketiga Januari 2024, sudah 75 kasus DBD atau demam berdarah di Kabupaten Banjar.

Kecamatan Gambut dan Martapura menjadi daerah yang paling banyak kasusnya.

Kabid Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar, Marzuki mengatakan 75 kasus tersebur berdasarkan laporan dari puskesmas se-Kabupaten Banjar.

Ia merincikan, di Kecamatan Gambut paling banyak dengan 15 pasien menderita DBD.

Adapun di Martapura 13 kasus, disusul Sambung Makmur terbanyak ketiga dengan 9 kasus.

Kabid P2P Dinkes Banjar, Marzuki. Foto-apahabar.com/Hendra Lianor

"Dua daerah itu Gambut dan Martapura jadi zona merah DBD. Rata-rata menyerang balita dan anak - anak," ungkap Marzuki kepada apahabar.com.

Sejauh ini kata Marzuki, ia bersyukur belum ada yang meninggal dunia.

Dia bilang, faktor musim hujan mempengaruhi banyak bermunculan nyamuk Aedes Aegypti.

Makanya, Marzuki mengimbau kepada masyarakat agar melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan menerapkan 3M Plus.

"PSN itu paling efektif dibandingkan dengan pogging nyamuk," kata Marzuki.

Ia menjelaskan, 3M Plus adalah pertama menguras tempat penampungan air, baik itu air dalam ember, bejana, atau barang - barang bekas.

Kemudian menutup tempat-tempat penampungan air. Ketiga mendaur ulang berbagai barang yang berpotensi dijadikan tempat berkembang biak nyamuk Aedes Aegypti yang membawa virus DBD pada manusia.

Plus pada 3M asalah, seperti mengunakan obat atau losen anti nyamuk, kawat kasa pada jendela dan ventilasi yang ada di rumah, termasuk membersihkan lingkungan bersama.

"PSN sangat penting untuk mencegah terjadinya perkembangbiakan nyamuk. Karena dalam satu nyamuk dapat bertelur 200 - 300 nyamuk lagi," pungkasnya.