Kalteng

Asyik Gosok Gigi, Nenek di Kalteng Disambar Buaya

apahabar.com, SAMPIT – Sudah jadi kebiasaan warga Desa Handil Sohor Kecamatan, Mentaya Hilir Selatan, Kabupaten Kotawaringin…

Ilustrasi buaya. foto-net

apahabar.com, SAMPIT – Sudah jadi kebiasaan warga Desa Handil Sohor Kecamatan, Mentaya Hilir Selatan, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah melakukan aktivitas mandi dan cuci di sungai. Namun kerap saja bahaya yang sering mengincar tidak disadari.

Seperti yang dialami seorang nenek, Jumantan (60) salah satu warga di sana, disambar buaya ketika sedang mandi di sungai.

“Saat itu beliau sedang menggosok gigi, tiba-tiba tangan kirinya disambar buaya hingga beliau terjatuh ke sungai,” kata Syukran, keponakan korban, di Kotawaringin seperti dikutip dari Antara, Jumat (19/07/2019).

Peristiwa itu terjadi pada Kamis (18/7) sekitar pukul 07.00 WIB. Seperti biasa, saat itu perempuan lanjut usia tersebut mandi di lanting tepi sungai setempat.

Kabar orang disambar buaya di Sungai Mentaya maupun anak sungai setempat memang sudah sering didengar. Namun masyarakat tetap beraktivitas di sungai, meski dengan kewaspadaan terhadap kemungkinan munculnya satwa ganas tersebut.

Kali ini Jumantan tidak menyadari kemunculan buaya berukuran sedang berkeliaran di sekitar lanting tempat dia mandi. Dengan cepat buaya menerkam tangan kiri korban dan menariknya hingga jatuh ke sungai.

Untungnya, saat itu gigitan buaya terlepas. Dengan tangan terluka, korban berupaya sekuat tenaga naik ke lanting dan meminta pertolongan warga lainnya.

“Beliau langsung dibawa ke Rumah Sakit Samuda untuk diberi pertolongan. Alhamdulillah, untungnya lukanya tidak terlalu parah sehingga diperbolehkan pulang,” kata Syukran.

Kejadian ini kontan membuat cemas warga. Pasalnya buaya itu diperkirakan masih berkeliaran di sungai sekitar lokasi kejadian. Warga pun melarang anak-anak mandi dan berenang di sungai, khawatir jika terjadi sesuatu yang tak diinginkan.

Sekadar diketahui, awal Desember 2018 lalu, warga Handil Sohor menangkap buaya berukuran sedang di sungai itu. Warga melihat masih ada buaya lainnya yang lebih besar namun belum bisa ditangkap.

Kemudian, Januari 2019, seorang warga bernama Julhaidir (41) diterkam buaya hingga tangan kirinya putus. Waktu itu, ia sedang mandi di Sungai Seranggas Kecamatan Teluk Sampit.

Sementara itu, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) setempat telah memasang perangkap berupa sangkar besi dan pancing khusus untuk menangkap buaya tersebut.

Dan 8 Februari 2019, seekor buaya berukuran sekitar 3,5 meter berhasil ditangkap menggunakan perangkap besi tersebut. Buaya itu kemudian dibawa ke Taman Wisata Bukit Tangkiling Palangka Raya.

Sedangkan 23 Februari 2019, sekitar pukul 21.00 WIB, seekor buaya berukuran 3,6 meter tersangkut pancing yang dipasang BKSDA. Namun pagi harinya buaya tersebut mati dan bangkainya dikubur di kompleks pemakaman di desa itu.

Baca Juga: Catatan Sejarah (1): Ganasnya Buaya di Banjarmasin Tempo Dulu, Puluhan Korban jadi Mangsanya

Baca Juga:Catatan Sejarah (2); Ganasnya Buaya di Banjarmasin, Lengah Sedikit Nyawa Taruhannya

Sumber: Antara
Editor : Ahmad Zainal Muttaqin