Tak Berkategori

Arkeolog Temukan Jejak Peradaban Manusia di Wilayah IKN, Ada Gua hingga Fosil Tulang Manusia

apahabar.com, BALIKPAPAN – Pusat Penelitian Arkeologi Nasional menemukan jejak peradaban manusia di wilayah Ibu Kota Negara…

Tim Arkeolog Nasional menemukan sejumlah bukti jejak peradaban purba di wilayah tersebut. Foto-Istimewa

apahabar.com, BALIKPAPAN – Pusat Penelitian Arkeologi Nasional menemukan jejak peradaban manusia di wilayah Ibu Kota Negara baru, tepatnya di Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara.

Profesor Riset Dr. Harry Truman Simanjuntak selaku arkeolog mengaku menemukan banyak hal menarik di sana. Salah satu di antaranya adalah gua yang tak jauh dari titik nol IKN.

“Ada surprise temuan yang di luar perkiraan saya. Salah satu temuan itu yakni hunian gua di Kecamatan Sepaku. Aksesnya sangat sulit sekali,” katanya saat ditemui di Hotel Grand Senyiur Balikpapan, Sabtu (29/5) malam.

Gua tersebut berjarak sekitar 5 kilometer dari titik nol IKN yang berarti masih berada di zona inti dari IKN. Gua itu berada di pegunungan dan hutan primer.

Harry mengatakan temuannya itu membuktikan peradaban manusia pernah ada di kawasan tersebut.

Temuan itu makin diperkuat dengan adanya artefak atau sisa peralatan seperti batu, fosil tulang manusia, dan gigi.

“Saya berani mengatakan itu ribuan tahun yang lalu. Temuannya sangat lengkap, artefak atau sisa peralatan seperti batu, tulang, juga cangkang kerang. Cangkang kerang, lokasinya itu tidak dekat dengan laut. Sangat jauh dari laut, tapi leluhur kita bisa mendapatkan itu kesana,” jelasnya.

Belum lagi temuan sisa jejak manusia, meskipun masih sebatas fragment tulang yang perlu dianalisis lebih lanjut. Kemudian pihaknya juga menemukan bekas pembakaran dengan batu.

“Lalu ada sisa pembakaran di situ. Artinya mereka memanfaatkan api untuk mengolah makanan atau nggak memanaskan tubuh. Itu baru salah satu gua sebagai tonggak awal hunian di wilayah ini,” Tambahnya.

Temuan tersebut akan terus dianalisis dan pihaknya akan menyampaikan hasil temuan ini ke pemerintah pusat, termasuk Presiden Republik Indonesia sebagai bahan pertimbangan guna pengambilan keputusan dalam pembangunan IKN nanti.