Megaproyek IKN

Apa Kabar Megaproyek Tol IKN Kariangau dan Jembatan Pulau Balang?

Pemerintah terus mengebut megaproyek pembangunan ibu kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur. Lantas, apa kabarnya proyek tol segmen 3B

Pembangunan jalan tol menuju ibu kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur. Foto: Kementerian PUPR

apahabar.com, JAKARTA - Pemerintah terus mengebut megaproyek pembangunan ibu kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur. Lantas, apa kabarnya proyek tol segmen 3B Kariangau-Tempadung?

Dimulai sejak 2022, WIKA KSO rupanya telah mencapai progres pengerjaan proyek 37 persen. Melibatkan 456 pekerja, megaproyek satu ini digarap WIKA bersama PP-Jakon dengan nilai kontrak Rp1,91 triliun.

Direktur Utama WIKA Agung Budi Waskito (BW) merasa penggunaan teknologi konstruksi dalam proyek IKN sebagai cerminan kemajuan dan kompetensi unggul tenaga kerja.

Baca Juga: Jalan Tol Megaproyek IKN Sabet Penghargaan Bentley Systems

“Terobosan ini akan membuat proses pembangunan menjadi lebih komprehensif, analisis lebih mendalam dan manajemen proyek yang lebih efisien,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang dikutip Jumat (13/10).

Biar tahu sekalian. Megaproyek ini merupakan bagian dari jalan tol Balikpapan-IKN yang dikerjakan sebagai upaya meningkatkan konektivitas Kaltim.

Jembatan Pulau Balang disiapkan untuk menunjang koneksitas antarwilayah di Kaltim menuju IKN. Foto: Hutama Karya

Lalu, tol ini juga sekaligus menjadi akses menuju Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) pada ibu kota negara yang membentang sepanjang 7,3 km.

Baca Juga: Belanda Bakal Bangun Sponge City di IKN

Di samping itu. Kini, WIKA tengah dalam tahap pekerjaan struktur beton pada bagian top subgrade atau lapisan jalan. Serta pekerjaan Jembatan Pulau Balang, yang ditargetkan dapat mencapai 75% pada akhir tahun 2023 mendatang.

Dalam proses pembangunan jalan tol tersebut, WIKA turut andil sebagai kontraktor yang mempelopori penggunaan BIM pada level 5D. Yang mana itu merupakan level perencanaan konstruksi dan manajemen proyek yang memungkinkan kolaborasi data geometris, hasil pengolahan cost, quantity dan schedule proyek.

Lalu, WIKA juga turut mengimplementasikan teknologi Augmented Reality (AR) untuk menghasilkan visualisasi yang lebih baik sekaligus meminimalisir risiko kesalahan pekerjaan.