Tak Berkategori

Antrean Vaksin Membludak di Bandara SAMS Sepinggan, Begini Penjelasan KKP Balikpapan

apahabar.com, BALIKPAPAN – Antrean layanan vaksinasi yang membludak di Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan,…

Hingga pukul 14.00 Wita, para calon penumpang masih mengantre di Lantai 2 Bandara SAMS Sepinggan untuk vaksin Covid-19. Foto-apahabar.com/Istimewa

apahabar.com, BALIKPAPAN – Antrean layanan vaksinasi yang membludak di Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan, Balikpapan, Kaltim, Jumat (30/7) menjadi sorotan.

Antrean tersebut terjadi lantaran jumlah dosis vaksin yang disiapkan terbatas.

Kasubbag Tata Usaha KKP Balikpapan, Ratna Sari Dewi, mengatakan kondisi ini sudah terjadi beberapa hari sebelumnya.

Hal ini, sebutnya lantaran jumlah dosis vaksin yang disiapkan hanya 200 penyuntikan saja. Sementara jumlah keberangakatan cukup banyak.

“Itu sudah berapa hari. Yang jelas kuota dalam satu hari 200 dosis atau suntikan. Itu satu hari habis, bahkan kemarin itu sampai 220. Artinya banyak masyarakat yang mau berangkat tapi belum memiliki kartu vaksin, akhirnya menggunakan fasilitas yang ada di bandara,” kata Ratna.

Jumlah vaksin yang telah habis membuat calon penumpang yang belum terakomodir terpaksa menunggu hingga esok hari. Tak ayal beberapa calon penumpang ada yang mengaku tiketnya telah hangus lantaran melewati batas waktu penerbangan.

“Kalau sudah habis ya kami tutup untuk hari itu. Jadi ya nunggu besok lagi,” tuturnya.

Meski begitu, Ratna mengatakan para calon penumpang yang menginginkan layanan vaksinasi bisa datang pada satu hari sebelum keberangkatan. Sehingga calon penumpang bisa mengatur langkah selanjutnya apabila tidak terakomodir.

“Vaksin di sana bisa berlaku sehari sebelum keberangkatan. Jadi yang datang hari ini belum tentu berangkat hari ini, bisa jadi berangkatnya untuk besok,” ujarnya.

Ditanya apakah akan melakukan penambahan kuota vaksin, Ratna mengatakan bahwa sejatinya tujuan persyaratan vaksin ialah membatasi kegiatan pergerakan orang keluar masuk suatu daerah.

Namun di satu sisi pihaknya tidak mampu menambah kuota lantaran jumlah tenaganya juga terbatas.

“Bukan masalah penambahan kuotanya, SDM kami juga terbatas, itupun kami sudah menambah relawan untuk admin. Ini masih kami mau menambah relawan tenaga vaksinator. Belum lagi kami harus memvalidasi dokumen, mengecek kedatangan penumpang, belum lagi di pelabuhan kami melakukan pengecekan dan screening penumpang yang datang. Bisa bayangkan bagaimana repotnya kami,” ungkapnya.