bakabar.com, BANJARBARU – Kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat di Kalimantan Selatan (Kalsel) sepanjang 2025 dinilai semakin kondusif. Data akhir tahun yang dirilis Polda Kalsel menunjukkan tren penurunan gangguan Kamtibmas dibandingkan tahun 2024.
Berdasarkan hasil Analisa dan Evaluasi (Anev) tahunan Polda Kalsel, jumlah total gangguan Kamtibmas pada 2025 tercatat sebanyak 6.097 kasus. Angka ini turun 7,76 persen dibandingkan 2024 yang mencapai 6.610 kasus.
Penurunan tersebut mencakup hampir seluruh kategori, mulai dari tindak kriminal, pelanggaran, gangguan ketertiban umum, hingga kejadian non-alam seperti bencana.
Meski masih menjadi jenis perkara terbanyak, kejahatan konvensional mengalami penurunan signifikan. Sepanjang 2025, tercatat 3.769 kasus kejahatan konvensional seperti pencurian, penganiayaan, dan pembunuhan. Jumlah ini menyusut 271 perkara dibandingkan tahun sebelumnya.
Tren serupa juga terjadi pada kejahatan transnasional yang turun sebanyak 135 kasus. Sementara itu, kejahatan terhadap kekayaan negara mengalami penurunan tipis, dan kasus-kasus yang berdampak kontinjensi relatif tidak mengalami perubahan berarti.
Kapolda Kalsel, Irjen Pol Rosyanto Yudha Hermawan, menyebut penurunan ini mencerminkan membaiknya situasi Kamtibmas secara umum di wilayah Kalsel.
“Secara keseluruhan, angka tindak pidana di Kalimantan Selatan mengalami penurunan,” ujarnya saat rilis akhir Tahun 2015 Polda Kalsel, Selasa (20/12).
Kondisi tersebut juga tercermin dari indikator Risk Rate atau risiko penduduk menjadi korban kejahatan. Angka ini turun dari 148 pada 2024 menjadi 138 di tahun 2025, yang berarti peluang masyarakat menjadi korban tindak pidana semakin kecil.
Kapolda turut mengapresiasi peran seluruh jajaran kepolisian serta dukungan masyarakat dalam menjaga stabilitas keamanan.
“Kami menyampaikan terima kasih atas kinerja personel Polda dan Polres jajaran, serta partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga Kamtibmas,” ujar jenderal bintang dua itu.
“Kita beruntung di tempat kita kondisi cenderung kondusif. Salah satu contoh soal unjuk rasa yang terjadi beberapa lalu, di beberapa daerah banyak yang ceos. Alhamdulillah di tempat kita aman terkendali. Ini tak lepas dari peran serta lapisan masyarakat,” lanjutnya.
Meski demikian, Polda Kalsel mencatat adanya penurunan pada tingkat penyelesaian perkara. Persentase crime clearance pada 2025 berada di angka 84 persen, turun dibandingkan capaian 91 persen pada tahun 2024.
Evaluasi tersebut menjadi perhatian Polda Kalsel ke depan, meski secara umum keberhasilan upaya pencegahan melalui langkah preemtif dan preventif dinilai efektif, ditandai dengan menurunnya angka gangguan Kamtibmas dan risiko kejahatan di tengah masyarakat.