Kalsel

Air Keruh, Alasan PDAM Tapin Segera Pindah Sumber Air Baku

apahabar.com, RANTAU – Sumber utama air baku kebutuhan masyarakat Kabupaten Tapin akan dipindahkan, karena kualitas air…

Oleh Syarif
PDAM Tapin segera pindah sumber air baku, alasannya lokasi utama air saat ini kualitasnya tidak baik. Foto-Ilustrasi/Istimewa

apahabar.com, RANTAU – Sumber utama air baku kebutuhan masyarakat Kabupaten Tapin akan dipindahkan, karena kualitas air yang ada tidak bagus dan biaya produksi mahal.

Saat ini lokasi utama sumber air baku berada di Kecamatan Bungur. Penjernihan air oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) tidak lagi menggunakan zat kimia kaporit atau tawas, namun menggunakan Poly Aluminium Chloride (PAC).

Kepala Administrasi dan Keuangan PDAM Tapin, Khairul Amin saat berada di ruang kerjanya. Selasa, (29/9). Foto-istimewa

“Yang jelas, air baku di Bungur sangat jelek, secara kasat mata sangat keruh,” ujar Administrasi dan Keuangan PDAM Tapin, Khairul Amin.

Perubahan air itu sangat terlihat jelas pada tahun 2013. Kata Khairul untuk penggunaan zat kimia PAC itu sudah dilakukan sejak Tahun 2015 lalu.

“Penjernihan PAC 10 ton per bulan. Air pH 6.5 masih layak digunakan masyarakat. Pengawasan kualitas air bekerjasama dengan Dinas Lingkungan Hidup setiap bulannya,” ujarnya.

Atas permasalahan itu, PDAM Tapin sejak 2013 itu mengusulkan pemindahan sumber air baku yang bersih, layak dan sehat untuk masyarakat Tapin.

Realisasi itu akan terlaksana di Tahun 2021 dan ditarget selesai pada Tahun 2022 pemindahan sumber air ke Bendungan Linuh.

“PDAM mendapat 500 detik/liter dari bendungan Tapin namun sumber tetap dari Bendungan Linuh,” ujarnya.

Jarak dan biaya menjadi alasan kenapa pemindahan sumber air itu tak langsung ke ujung hilir sungai di Bendungan Tapin berskala proyek strategis nasional itu.

Informasi terkait tentang keruhnya hulu sungai Tapin dikatakan Dinas Lingkungan Hidup, Nurdin. Dikatakannya, kekeruhan sungai karena ada beberapa faktor.

“Faktor yang mempengaruhi tercemarnya sungai Tapin akibat limbah pertambangan batu bara, pertambangan pasir dan limbah rumah tangga,” ujarnya kepada apahabar.com.