Tak Berkategori

Ada Vaksin Berbayar di Balikpapan, Dinkes Serahkan Kasus ke Polisi

apahabar.com, BALIKPAPAN – Dinas Kesehatan Kota Balikpapan menemukan penjualan vaksin sebesar Rp 315 ribu untuk satu…

Ilustrasi vaksinasi. Foto-Istimewa

apahabar.com, BALIKPAPAN – Dinas Kesehatan Kota Balikpapan menemukan penjualan vaksin sebesar Rp 315 ribu untuk satu dosis.

Temuan tersebut didapat dari laporan masyarakat yang melampirkan bukti lengkap, baik penawaran maupun rekaman video.

Kepala Dinkes Balikpapan, Andi Sri Juliarty, mengatakan oknum tersebut menawarkan kepada calon peserta vaksin yang akan mengikuti vaksinasi di BSCC Dome Rabu (15/9) hari ini.

“Jadi tadi malam kami mendapat laporan dari masyarakat bahwa dalam rangka vaksinasi Muhammadiyah hari ini di Dome, ada tanda petik penjualan penawaran vaksin dengan harga Rp 315 ribu,” ujarnya.

Wanita yang akrab disapa Dio ini mengatakan sebelumnya memang ada laporan soal pemungutan biaya operasional di beberapa kegiatan vaksinasi sebesar Rp 20 ribu sampai Rp 50 ribu. Namun biaya tersebut digunakan untuk membeli kertas, tinta printer, hingga operasional panitia.

“Sebenarnya beberapa kelompok yang lalu itu kami pahami ada yang Rp 20 ribu, Rp 50 ribu karena memang untuk biaya operasional perlu kertas, printer, dan mungkin operasional panitia, tapi tidak sampai harga Rp 315 ribu vaksinnya yang dijual. Ini tidak boleh. Seluruh vaksin itu gratis dari pemerintah pusat namanya vaksin program. Adapun vaksin berbayar ialah vaksin gotong royong itu pun yang membayar perusahaan ke PT Bio Farma bukan perorangan,” jelasnya.

Dio mengaku menyimpan bukti penawaran, formulir pendaftaran, hingga rekaman video penawaran tersebut dari seseorang. Namun setelah di konfirmasi, pihak Muhammadiyah membantah adanya keterlibatan panita. Ia menjamin hal tersebut bukan dari penyelenggara.

“Tetapi setelah kami klarifikasi dengan panitia Muhammadiyah tadi malam, jika ini ada terkait dengan panitia maka kami akan hentikan vaksin ini. Tetapi panitia menjamin bahwa panitia tidak terlibat dalam penjualan ini. Pihak Muhammadiyah sudah membuat video klarifikasi bahwa panitia tidak membebani masyarakat dengan biaya,” ungkapnya.

Dio menyerahkan masalah ini sepenuhnya kepada pihak kepolisian agar bisa diusut tuntas.

“Biarlah oknum ini biar diproses oleh yang berwajib,” pungkasnya.