apahabar.com, MARTAPURA – Beberapa jam dinanti, Presiden Jokowi disambut meriah ribuan pengungsi di Stadion Demang Lehman (SDL) Martapura, Senin (18/1). Pantauan jurnalis apahabar.com, presiden datang tepat pukul 15.34 Wita.
Sepekan belakangan, markas Martapura FC memang disulap pemerintah setempat sebagai lokasi pengungsian banjir Kalsel. Ada ratusan bahkan ribuan pengungsi di sana. Tak cuma dari Banjar. Ada juga yang berasal dari Tanah Laut dan sekitarnya.
Hujan Deras, Ribuan Korban Banjir Nantikan Kedatangan Jokowi di SDL
Sambil turun dari mobil, Jokowi terlihat menyapa warga yang sudah lama menunggu.
Jokowi kemudian melihat sesosok anak kecil. Anak itu lalu dipanggilnya dan diberi nasi kotak.
Belakangan, anak tersebut diketahui bernama M Mahlufi (10), warga Tajau Landung, Kecamatan Sungai Tabuk yang turut mengungsi beberapa hari ini di SDL.
Di belakang Jokowi, turut datang Menteri PUPR RI Basuki Hadimuljono diiringi Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor.
Sekitar 13 menit Jokowi berkunjung di Stadion Demang Lehman. Selain sembako, Jokowi juga membagikan kaos hitam bertuliskan nama dirinya. Tidak ada komentar untuk awak media. Rombongan langsung melanjutkan perjalanannya.
Kunjungan Jokowi di SDL disambut tepuk tangan meriah warga. Sembari menjaga jarak, presiden meninjau langsung lokasi peristirahatan warga, penyimpanan logistik sembako hingga posko kesehatan.
Seperti diwartakan sebelumnya, Jokowi batal menyusuri sungai di tengah banjir seperti dijadwalkan lantaran hujan deras. Presiden Jokowi tampak memantau kondisi banjir dari atas Jembatan Mataraman yang putus akibat diterjang air.
BANJIR KALSEL
Parah! MCM Ngotot Nambang Meratus Saat Kalsel Darurat Banjir
Sudah lebih dari sepekan banjir hebat menerjang Kalimantan Selatan.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah melaporkan, hingga Minggu 17 Januari, terdapat 210.320 warga di 10 kabupaten/kota terdampak banjir di Kalsel.
Baca selengkapnya di halaman selanjutnya:
Mereka berasal dari 63.454 kepala keluarga. Rinciannya, jumlah korban banjir tertinggi berada di Kabupaten Hulu Sungai Tengah dengan 64.400 jiwa, Kabupaten Banjar 53.865 jiwa, Barito Kuala 28.400 jiwa, Tanah Laut 27.815 jiwa, Balangan 17.501 jiwa, Banjarbaru 8.671 jiwa, Hulu Sungai Selatan 6.690 jiwa, Tapin 1.492 jiwa, Tabalong 770 jiwa, dan Banjarmasin 716 jiwa.
BPBD Kalsel mencatat 22.543 rumah terendam, dan sebagian rusak akibat terjangan banjir. Air bah juga meluluhlantakkan 68 jalan, 14 jembatan, 8 rumah ibadah, dan 11 sekolah.
Setidaknya, 37.756 jiwa terpaksa mengungsi dari kediamannya. Ironisnya, bencana ekologis ini juga telah menelan 15 korban jiwa. Mereka berasal dari Tanah Laut 7 orang, masing-masing 3 orang dari Banjar, dan HST, serta 1 orang masing-masing dari Banjarbaru, dan Tapin.
Lembaga Penerbangan, dan Antariksa Nasional atau LAPAN menemukan luasan genangan banjir tertinggi mencapai 60 ribu hektare di Barito Kuala, Kabupaten Banjar 40 ribu hektare, Tanah Laut 29 ribu hektare, Kabupaten Hulu Sungai Tengah 12 ribu hektare, Hulu Sungai Selatan 11 ribu hektare, Tapin 11 ribu hektare, dan Tabalong sekitar 10 ribu hektare.
Sementara luas genangan air di Kabupaten Balangan, Barito Selatan, Barito Timur, Barito Utara, Hulu Sungai Utara, Kota Banjarmasin, hingga Kabupaten Murung Raya antara 8 sampai 10 ribu hektare.
Presiden Jokowi bertolak ke Kalimantan Selatan, Senin (18/1) untuk meninjau banjir yang melanda sepekan belakangan.
Jokowi lepas landas menuju Banjarbaru dengan menggunakan pesawat kepresidenan Indonesia-1 dari Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma sekira pukul 10.05 WIB.
Turut serta dalam rombongan RI-1, Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono, Sekretaris Militer Presiden Marsda TNI M. Tonny Harjono, Komandan Paspampres Mayjen TNI Agus Subiyanto, serta Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin.
Selepas kegiatan tersebut, Jokowi dan rombongan terbatas akan kembali menuju Pangkalan TNI AU Syamsudin Noor untuk bertolak ke Jakarta.
Dilengkapi oleh Musnita Sari