bakabar.com, MARTAPURA – Pasar Wadai Ramadan 1443 Hijriah di Martapura, Kabupaten Banjar dipastikan digelar, setelah dua tahun absen karena pandemi Covid-19.
Pasar Wadai Ramadan kali ini difokuskan di Jalan Kenanga, samping Alun-alun Ratu Zalecha Martapura tepat di belakang gerbang alun-alun tersebut.
Pantauan di lokasi, sejak pagi Jumat (1/4), lapak pedagang berbentuk tenda kereta itu sudah mulai dipasang. Letaknya kiri-kanan saling berhadap-hadapan.
Pasar Wadai Ramadan ini dilaksanakan Dinas Kebudayaan Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Kabupaten Banjar, bekerjasama Dinas Koperasi Usaha Mikro Perindustrian dan Perdagangan (KUMPerindag), Dinas Kesehatan, serta TP PKK.
Kabid Kebudayaan Disbudporapar Banjar, Tisnohadi Harimurti mengatakan total 40 pedagang di Pasar Wadai Ramadan.
Rinciannya, 20 pedagang dari koordinator PD Pasar Bauntung Batuah, dan 20 pedagang lainnya dari usaha kecil menengah (UKM).
“Pasar Wadai Ramadhan akan full kita laksanakan di kiri-kanan Jalan Kenanga saja, dan jalan akses pengendara ditutup total. Nantinya pengunjung pasar akan diarahkan untuk parkir di samping ruas Jalan Sukaramai," jelasnya.
Tisnohadi mengungkapkan, Pasar Ramadan tahun ini mengusung konsep lebih menarik dan berbeda dari tahun sebelumnya. Di antaranya menyajikan kesenian Banjar, seperti kesenian sinoman Hadrah, Madihin, dan kesenian lainnya yang dijadwalkan sebulan penuh selama Ramadan.
Selain itu, lokasi Pasar Ramadan juga dihiasi lampu-lampu dan payung serta ada gantungan berulisan Asmaul Husna.
“Juga yang berjualan tidak hanya kue, takjil, dan makanan berbuka, tapi juga ada hasil olahan UMKM serta kerajinan tangan yang dijual. Jadi Pasar Ramadan tahun ini kita ingin jadi spot wisata temporer,” terangnya.
Terpisah, Dirut PD Pasar Bauntung Batuah Rusdiansyah menerangkan pada pedagang dangat antusias ingin mengikuti. Namun karena jumlah terbatas, pihaknya sudah menyeleksi pedagang yang siap berjualan di Pasar Ramadan nanti.
“Salah satu kriterianya pedagang memang sudah aktif mengikuti Pasar Ramadan sebelumnya. Jadi kita mencari yang benar-benar serius, jangan sampai jualan dua tiga hari lalu tutup,” terangnya.
Rusdiansyah menambahkan, para pedagang sudah membuat surat perjanjian, bahwa menyatakan akan aktif berjualan selama Ramadhan.
“Kalau tidak aktif selama 2 hari, maka hak berjualannya akan kita cabut dan diserahkan ke pedagang yang lainnya,” pungkasnya.
Semarak Ramadan di Banjarbaru, Tersedia Dua Lokasi Pasar Wadai