bakabar.com,KOTABARU – Warga Kotabaru, Kalsel, kembali dibuat geger ihwal kejadian seorang karyawati di sebuah perusahaan tewas disambar buaya liar, Senin (21/2).
Informasi dihimpun bakabar.com, wanita tersebut berinisial HH berusia 39 tahun. Ia merupakan salah satu karyawati Kutif LF.
Korban sendiri beralamat di Desa Rampa Cengal, Kecamatan Pamukan Selatan, Kotabaru. Ia disambar buaya sekitar pukul 10.00 Wita.
Kapolsek Pamukan Selatan, Ipda Edi Supratman, membenarkan adanya peristiwa tersebut di wilayahnya.
“Iya, akibat disambar buaya, dan diseret hingga tenggelam, korban pun dinyatakan meninggal dunia,” ujar Edi, dikontak bakabar.com, Senin sore.
Kapolsek menyebutkan, peristiwa tersebut berawal saat korban ditugaskan mengutip LF di field M004 RPE bersama belasan orang rekannya.
Sekitar pukul 10.00 Wita, korban berniat untuk istirahat makan bersama dengan rekan-rekan pekerja lainnya, dan saat itu korban melakukan cuci tangan dengan cara berjongkok di pinggir parit.
Sejurus kemudian, tanpa diduga korban disambar seekor buaya liar di bagian tangan kanannya, lalu diseret ke dasar air.
Menyaksikan kejadian itu, salah satu rekan kerja korban YH, bergegas berupaya menolong korban, dengan cara menggapai tangan kiri korban. Namun sayang tubuh korban terlebih dahulu diseret buaya ke dasar air atau parit.
Dalam kondisi panik, YH berteriak meminta tolong kepada para rekan kerja yang tak jauh dari lokasi kejadian.
Pagi itu, rekan-rekan korban makin panik. Sebab, sudah kurang lebih 45 menit korban tidak muncul dari dasar air. Lalu mereka juga sembari mencari korban dengan alat seadanya.
“Mereka tidak ada yang berani mencari menyelam ke dasar air. Sebab, buayanya masih berada di sana,” terang Kapolsek Edi.
Selang beberapa saat pencarian korban berlangsung, buaya ganas tersebut muncul ke permukaan air, lalu berhasil diusir keluar parit oleh para pekerja.
Merasa telah aman, sejumlah pekerja bersama tim security RPE menyelam ke dalam parit untuk mencari koban. Sekitar pukul 10,45 WITA korban berhasil ditemukan di dasar parit dalam posisi telungkup berjarak sekitar 10 meter dari titik lokasi awal mengarah ke hulu.
Usai ditemukan, korban langsung dibawa ke klinik RPE untuk observasi oleh tim medis.
Koran mengalami luka robek bekas gigitan buaya di dua titik, yaitu di tangan kanan dan kaki sebelah kanan. Luka robek tambahan ada di kepala (pelipis) diduga akibat benturan dengan titi panen saat ditarik oleh buaya.
“Jadi, hasil observasi tim medis menyatakan bahwa, korban meninggal dunia akibat tenggelam dalam air,” pungkas Edi.