Tak Berkategori

Sempat Tinggal 1 Kasus Covid-19, Kalsel Masih Perlu Belajar dari Vietnam

apahabar.com, BANJARMASIN – Tren penularan Covid-19 di Kalimantan Selatan makin menurun. Sepekan terakhir (4-10 November), tercatat…

Featured-Image
Dua anak mengayuh sepeda di dekat mural kampanye penanggulangan Covid-19 di Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Kalsel mencatat satu penderita baru pada 8-9 November kemarin. Foto: Antara

bakabar.com, BANJARMASIN – Tren penularan Covid-19 di Kalimantan Selatan makin menurun. Sepekan terakhir (4-10 November), tercatat 30 kasus penderita baru dengan 1 kematian.

Jumlah tersebut lebih rendah dibanding sepekan sebelumnya (28 Oktober-3 November), 39 kasus baru dengan 3 kematian.

Tren positif tersebut terus berlanjut hingga 8 dan 9 November di mana kasus penderita baru hanya bertambah satu orang.

Namun tren tersebut tidaklah bertahan lama. Pada 10 November, penderita baru Covid-19 kembali naik menjadi 6 kasus.

Sedang laporan kasus kematian baru masih nol dalam empat hari terakhir.

Saat ini jumlah kasus aktif Kalsel sebanyak 45 orang. Secara kumulatif ada 69.867 warga yang dikonfirmasi positif Covid-19, 67.433 sembuh dan 2.389 orang meninggal dunia.

Penurunan kasus tersebut menunjukkan rendahnya transmisi komunitas di Kalsel.

Hal ini ditunjang oleh semakin turunnya rata-rata tingkat positivitas dalam sepekan ke level 0,2 persen.

Anggota Tim Pakar Covid-19, Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Hidayatullah Muttaqin angkat bicara.

Akademisi muda ini meminta pemerintah dan masyarakat tidak lengah.

Pasalnya, pada puncak kasus konfirmasi di Agustus yang lalu, tingkat positivitas Kalsel sempat menyentuh angka 47%.

“Kita jangan jemawa sehingga kewaspadaan berkurang dan protokol kesehatan mulai ditinggalkan,” ujarnya kepada bakabar.com, Kamis (11/11).

Pemerintah provinsi Kalsel, kata Taqin, perlu belajar dari pengalaman setelah gelombang kedua Covid-19 surut.

Setelah gelombang kedua, Kalsel dihantam gelombang ketiga yang jauh lebih besar akibat masuknya varian Delta, meningkatnya mobilitas penduduk dan turunnya penerapan prokes.

“Kita juga perlu belajar dari Vietnam yang sebelum dihantam varian Delta kasus hariannya sangat rendah dan acapkali tidak ada kasus baru yang dilaporkan,” ujar dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis ini.

Selama 8,5 bulan sejak awal September, Vietnam dilaporkan nihil kematian akibat Covid-19.

Tetapi, yang terjadi kemudian jumlah penduduk yang terinfeksi mulai meningkat pada April 2021.

Sementara kasus kematian pertama setelah terakhir kali terjadi pada 3 September muncul di pertengahan Mei.

“Kasus harian di Vietnam hingga saat ini masih tinggi. Baik kasus baru maupun kematian,” paparnya.

Dalam sepekan terakhir, rata-rata kasus konfirmasi baru Vietnam mencapai 7.136 kasus per hari.

Sedang kasus kematian sebanyak 67 orang per hari.

Selama periode gelombang pertama Vietnam dari Mei hingga awal November ini, Vietnam melaporkan lebih dari 981 ribu penduduk yang terinfeksi Covid-19 dan lebih dari 22 ribu kematian.

Hari Pahlawan 2021, Kalsel Sedikit Lagi Merdeka dari Covid-19

Komentar
Banner
Banner