bakabar.com, BATULICIN – Selesai membangun pabrik biodiesel, pengusaha Andi Syamsuddin Arsyad atau Haji Isam bakal mengalihkan perhatiannya ke smelter.
Haji Isam adalah pemilik konglomerasi bisnis batu bara dan sawit di Kalimantan, Jhonlin Group.
Hal itu disampaikan oleh Komisaris PT Jhonlin Agro Raya, Andi Amran Sulaiman saat peresmian pabrik pengolahan minyak sawit (CPO) di Kabupaten Tanah Rumbu, Kalimantan Selatan, Kamis (21/10) tersebut.
Mulanya, mantan menteri pertanian ini memaparkan profil mengenai pabrik biodiesel yang dibangun Jhonlin.
Pabrik berkapasitas 1.500 ton per jam solar B30 tersebut dibangun selama dua tahun. Nilai investasinya disebut-sebut mencapai Rp2 triliun.
“Bahkan bisa dikembangkan menjadi B50 dalam waktu dekat,” ujarnya, dikutip dari Youtube, Sekretariat Presiden.
Pabrik solar ramah lingkungan ini digadang sebagai pabrik terbesar dan pertama di kawasan timur Indonesia.
Pabrik biodiesel ini juga terintegrasi dengan kawasan industri PT Jhonlin Grup seluas 730 hektare.
“12 industri sekarang sebagian besar sudah selesai. Saat ini yang diresmikan dulu adalah pabrik biodiesel,” ujarnya.
Selesai dengan pabrik biodiesel, Jhonlin berencana membangun empat unit smelter pada Januari mendatang. Target instalasi pemurnian bahan tambang ini sebelum 2024.
Baca selengkapnya di halaman selanjutnya: