Tak Berkategori

Menilik Silsilah Iwan Fals di Tanah Banjar, Sang Kakek Asal Martapura?

apahabar.com, BANJARMASIN – Pernyataan mengejutkan dilontarkan musisi legendaris Tanah Air, Iwan Fals. Ia mengaku keturunan Banjarmasin,…

Featured-Image
Musisi legendaris Tanah Air, Iwan Fals. Foto-net

bakabar.com, BANJARMASIN – Pernyataan mengejutkan dilontarkan musisi legendaris Tanah Air, Iwan Fals. Ia mengaku keturunan Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel).

Lantas sebenarnya dari mana silsilah Iwan Fals berdarah Banjar?

Berdasarkan informasi dihimpun bakabar.com, rupanya kakek Iwan Fals berasal dari Martapura, Kabupaten Banjar, Kalsel.

“Ya, kai sidin urang Martapura [Kakek beliau orang Martapura],” ucap salah seorang penggemar Iwan Fals kepada bakabar.com via WhatsApp, Minggu (12/9) malam.

Masih menurut penggemar, pernyataan itu dikeluarkan Iwan Fals ketika dirinya berkunjung ke kediaman sang idola di Desa Leuwinanggung, Cimanggis, Depok, 2018 silam.

“Waktu bercerita dengan saya dahulu seperti itu. Tiga kali saya ke rumah beliau di Leuwinanggung,” kenangnya.

Kendati demikian, ia tak bisa menyebutkan secara detail jejak langkah kakek Iwan Fals di Banua, khususnya Martapura.

“Untuk di Martapuranya tak tahu. Itu sekilas saja. Kalau tidak salah kakek beliau atau kakek dari orang tua beliau keturunan Arab,” pungkasnya.

Berdarah Banjar, Kakek Iwan Fals Ulama Terkemuka di Banjarmasin?

Sebelumnya, Iwan Fals mengaku keturunan Banjarmasin dalam sesi wawancara bersama eks Jurnalis Rolling Stone, Soleh Solihun.

Awalnya, Solihun membahas lagu teranyar Iwan Fals berjudul “Merah Putih”.

Menurut Solihun, tembang “Merah Putih” terdengar sangat sendu.

“Lagu Merah Putih itu sendu ya? Cinta terhadap bangsa, tetapi terdapat kesedihan di lagu ini,” komentar Solihun.

“Pertanyaannya kan Indonesia sedih enggak? Tapi bukan itu. Kalau soal kesedihan, ya sedih. Tetapi, apapun begonya lo Indonesia dan segala macam, aku tetap menyayangi lo. Saya sudah terlanjur menyanyikan Indonesia Raya sejak SD di depan kelas,” bahas Iwan Fals.

“Bukan cuma gue, lo juga menyanyikan lagu Indonesia Raya kan? Mengibarkan bendera 17 Agustus merasa bangga banget. Itu kan bukan cerita yang main-main,” sambung Iwan Fals.

Menanggapi itu, Solihun lantas membandingkan “Merah Putih” dengan “Bangunlah Putra Putri Pertiwi.

“Soalnya jika dibandingkan dengan Bangunlah Putra Putri Pertiwi, ada optimisme terhadap bangsa,” tegas Solihun.

Rupanya, Iwan Fals berpendapat lain. Seiring berjalannya waktu, kata Iwan, banyak orang yang meremehkan optimisme tersebut.

“Seiring berjalannya waktu, optimisme itu banyak yang meremehkan. Malu bahkan jadi orang Indonesia. Wah gue pergi ke luar negri ah! Jadi warga negara Indonesia begini, begitu, korupsi segala macam, malu gue,” sahut Iwan Fals.

“Ada yang bilang kecina-cinaan lo, kearab-araban lo, kebarat-baratan lo, keindiaan lo! Ya tapi kan kita semua keturunan Adam dan Hawa,” tambah Iwan Fals.

Namun, Iwan menegaskan, pernyataan yang berbau suku, agama, ras dan antargolongan (SARA) masih menjadi cerita serius masyarakat Indonesia.

“Masih ada saling meledek dan sebagainya. Misalnya saya kan campuran, ada Arab, China, Bali, Jawa, Sumatera, Sunda, Banjarmasin-Kalimantan,” beber Iwan Fals.

“Kalau istri saya ada Deli, Batak, Betawi, Jerman, Belanda, Kediri. Lo bayangin Cikal dan Raya. Tapi yang kita nyanyikan apa? Indonesia Tanah Airku, Tanah Tumpah Darahku,” sambungnya.



Komentar
Banner
Banner