bakabar.com, MARTAPURA – Mantan Bupati Banjar 2015-2020, KH Khalilurrahman wafat, Minggu (25/7) pukul 09.45 WITA.
Rencananya dimakamkan di Alkah Keluarga, dekat kubah makam orangtua KH Salim Ma’ruf di Desa Pekauman Dalam, Kecamatan Martapura Timur.
Sebelum itu, lebih dulu disalatkan di Masjid Agung Al-Karomah Martapura waktu Salat Asar.
“Abah Guru Khalil nanti Asar disalatkan di Al-Karomah dan dimakamkan di alkah keluarga di Pekauman,” ujar Haris Rifani, keponakan almarhum Guru Khalil kepada bakabar.com, Minggu siang.
Pantauan bakabar.com di rumah duka, di Jl Perwira Tanjung Rema, Martapura, banyak pelayat berdatangan, mulai dari masyarakat, santri, pejabat, hingga ulama.
Mereka datang silih berganti untuk membaca Surat Yasin hingga salat jenazah.
Ucapan duka dan doa terus mengalir dari berbagai lapisan masyarakat untuk mendiang Guru Khalil, ulama kharismatik di Kabupaten Banjar itu.
Meninggal di Rumah, Guru Khalil Sempat Tak Sadarkan Diri Sejak Kamis
Sementara itu, putra Guru Khalil, Muhammad Itqon menyebutkan ayahnya tidak ada mengalami sakit sama sekali.
“Ayah saya itu, beliau tidak sakit. Namun pada Kamis pagi itu mau dibangunin oleh umi, namun tidak bangun-bangun, buka mata kemudian terpejam lagi,” ungkapnya.
Oleh karena itu, seluruh anak dan keluarga yang lain dipanggil oleh istri Guru Halil, Hj. Raudhatul Wardiyah, untuk datang ke rumah.
“Pada saat itu, dikasih makan (disuapi), kemudian tidur, minun juga mau,” ungkap Itqon.
Namun pada hari Sabtu, jelas Itqon napas Guru Halil sudah mulai berubah.
“Napasnya sudah tidak kencang lagi, hingga pada pagi ini beliu sudah berpulang (meninggal, red),” jelasnya.
Salah satu kerabat beliau Abuya Sya’rani saat di temui bakabar.com di depan rumah duka, mengatakan almarhum adalah sosok yang luar biasa.
“Semoga beliau mendapat magfiroh dan yang ditinggalkan diberikan kesabaran dan ketabahan. Serta beliau ini adalah sosok yang memiliki murid yang luar biasa,” pungkasnya.
Dilengkapi Oleh: Mada