bakabar.com, BANJARMASIN – Mengenyam pendidikan sebagai santri di Ponpes Darussalam, bukan berarti tidak bisa menjadi seorang Bupati Kabupaten Banjar.
Itu dibuktikan KH Khalilullrahman yang kini telah tiada.
Putra seorang ulama KH Salim Ma’ruf itu meninggal dunia, Minggu (25/7) pukul 09.55 WITA.
Dari keterangan Kepala Dinas Kesehatan Banjar, dr Diauddin, dalam beberapa hari ini KH Khalilullrahman sakit.
“Benar, beliau sudah sakit-sakitan sejak Kamis (22/7) kemarin,” ujarnya kepada bakabar.com.
Guru Khalil, begitu KH Khalilullrahman disapa, mengawali pendidikan sekolah ibtidaiyah Ponpes Darussalam Martapura dan lulus tahun 1962.
Selanjutnya Guru Khalil kemudian melanjutkannya ke tingkat Tsanawiyah Ponpes Darussalam Martapura dan lulus tahun 1965.
Masih di PP Darussalam Martapura, Guru Khalil melanjutkan sekolah tingkat Aliyah, kemudian lulus 1968.
Guru Khalil yang lahir di Martapura 10 Desember 1945 merupakan refresentasi seorang ulama yang sukses berkarir di politik.
Ayah delapan ini sempat menjabat sebagai anggota DPRD Kabupaten Banjar selama 2 periode dari tahun 1982-1992.
Karirnya makin mengilap hingga ke pentas politik nasional. Yakni terpilih sebagai anggota DPR RI Fraksi kebangkitan Bangsa tahun 1999â2004.
Pada periode itu, Guru Khalil pernah menjadi Ketua Dewan Syuro DPC PKB Kabupaten Banjar.
Lantas melalui perahu PKB pula lah, Guru Khalil melenggang sebagai Bupati Banjar periode 2015 hingga 2020.
Kala itu ia duet dengan wakilnya H Saidi Mansyur, yang sekarang terpilih sebagai Bupati Banjar 2020-2024.
Disamping karir politik itu, semasa hidupnya Guru Khalil memang didedikasikan untuk kemaslahatan umat.
Seperti dibidang pendidikan. Guru Khalil sempat menjadi guru agama di bawah Kementerian Agama, dengan status sebagai Pegawai Negeri Sipil 1966-1995.
Selepas itu, ia mengabdikan diri untuk almamaternya, sebagai guru di Ponpes Darussalam hingga akhir hayat.
Di bidang organisasi kemasyarakatan, Guru Khalil aktif di Nahdlatul Ulama (NU). Ia sempat menjadi Ketua Tanfidziyah NU Kabupaten Banjar periode 1988-1992.
Tahun 2007, Guru Khalil pernah ditunjuk sebagai Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Banjar dengan waktu lama.
Di mata seorang muridnya, Muhammad Hasan (35) mengatakan Guru Khalil sosok yang disegani dan kharismatik di Ponpes Darussalam Martapura.
“Beliau saat mengajar kami memang sangat serius, dan tegas dan wibawanya sangat tinggi,” bebernya kepada bakabar.com saat ditemui Minggu siang.
Hasan merupakan alumni Ponpes Darussalam 2007-2008. Ia merasa kehilangan sosok sang guru ketika mendengar kabar Guru Khalil meninggal hari ini.
Kini bersama para alumni Ponpes Darussalam lainnya masih menunggu instruksi untuk melayat.
“Karena masih dalam pandemi ini, kita menunggu instruksi dari Pihak Pondok Pesantren untuk melayat,” ungkapnya.
Guru Khalil rencananya di makamkan di Kampung Pekauman, Kecamatan Martapura Timur, selepas Salat Ashar. Dia dimakamkan berdekatan orangtuanya, KH Salim Ma’ruf.