bakabar.com, BANJARMASIN – Terlelap sembilan hari lamanya, Siti Raisa Miranda alias Echa akhirnya bangun dari tidurnya.
Pantauan bakabar.com, si putri tidur asal Kuin, Banjarmasin itu kembali membuka mata pada pukul 07.00 tadi, Sabtu (10/4).
"Matanya terbuka di hari kesembilan tertidur," ujar Ibunda Echa, Lili (41) kepada bakabar.com.
Kondisi demikian tentu menjadi angin segar bagi keluarga Echa terlebih Lili.
Pasalnya, siswi SMA 8 Banjarmasin itu sudah tertidur sejak Kamis 1 April lalu.
Pihak keluarga kuatir Echa akan mengalami sindrom serupa seperti 2017 silam hingga 13 hari lamanya.
Sebagai pengingat, tahun ini sudah dua kali Echa kembali tertidur panjang.
Lantas apa yang pertama kali dilakukan Echa saat bangun?
Saat terbangun, Echa langsung diarahkan ibundanya untuk duduk.
Remaja 16 tahun tersebut juga diberikan buah anggur sebagai asupan gizi alternatif.
"Mau makan dia (Echa), tapi tidak meminta apa-apa saat bangun," tambahnya.
Kondisi Echa tampak lemah. Dia tidak bisa menggerakkan sebagian anggota tubuhnya.
Usai memijat sejumlah bagian tubuh Echa, Lili kemudian memandikan Echa. Saat diurut, Echa sempat mengeluh kesakitan.
Sedangkan saat mandi, Echa menolak kepada orang tuanya untuk mengambil video.
"Berdiri sendiri bisa tapi mandi harus dibantu," pungkasnya.
Saat berita ini ditayangkan Echa beserta orang tuanya telah berangkat ke RSUD Ansari Saleh menggunakan sebuah ambulans.
Ambulans datang menjemput Echa dan keluarga di kediaman mereka kawasan Kuin Utara, Banjarmasin Utara.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Echa baru saja dikunjungi Pj Gubernur Kalsel Safrizal ZA. Safrizal menjamin pemerintah akan menanggung segala biaya pengobatan Echa yang untuk menanggung biaya pengobatan Echa yang terserang sindrom putri tidur atau Klaine-Levin syndrome itu.
Viral Putri Tidur di Banjarmasin, Sempat Kejang Kejang hingga Dirujuk ke Rumah Sakit