bakabar.com, BANJARBARU – Bank Indonesia Kalimantan Selatan (BI Kalsel) menggandeng pesantren sebagai langkah meningkatan kapasitas ekonomi dan UMKM.
“Kegiatan ini merupakan salah satu program kerja dari Bank Indonesia terkait peningkatan kapasitas ekonomi, namun stekholders yang Kita angkat adalah pesantren,” ujar Manager Tim Pengembangan Ekonomi, Aryo wibowo kepada bakabar.com, Jumat (6/3).
Mengapa memilih pesantren?
“Karena kita lihat di Kalimantan Selatan banyak pesantren sangat berpotensi untuk ditingkatkan kemandirian ekonomi nya,” jelasnya.
Sekadar diketahui, program ini telah berjalan kurang lebih 4 tahun terakhir. Dan hasilnya dinilai memuaskan.
“Program ini terus bergulir, tahun lalu Kita ada 4 sampai 5 pondok pesantren yang kita berikan pelatihan, hari ini 8 pondok. Dan ini sudah berjalan 3 sampai 4 tahun,” terangnya.
Selain pelatihan, Bank Indonesia juga memberikan sarana atau fasilitas guna menunjang kegiatan usaha ekonominya.
“Harapannya nanti mereka akan mempunyai kegiatan unit usaha kemudian dia punya kontribusi kepada daerah kalau sudah punya dibekali pengetahuan mengenai pengembangan usahanya,” lanjutnya.
Adapun bidang pengembangan usahanya diarahkan ke perikanan maupun pertanian.
“Mengembangkan perdagangan apa pun sebenarnya bisa, kemudian akan kita coba link kan atau kita gabungkan dengan beberapa pondok pesantren dalam satu holding pesantren, itu harapan di tahun 2020 ini selain membangun ke mandirian pesantren,” terangnya.
Holding pesantren sendiri bertujuan agar saling bertransaksi dan berintegerasi antar pesantren, yang kini sudah mulai diterapkan di beberapa pesantren dan terbukti membawa kebermanfaatan bersama.
“Contohnya pesantren Ishlahul Aulat kita bantu pelatihan mengenai padi maupun peralatan mesin penggiling padi yang setelah menghasilkan itu dijual ke Darul Hijrah dan kepada masyarakat UMKM nah ini nantinya kita terus lakukan,” katanya.
Dan ke depannya penerapan holding pesantren akan dibahas dengan mengadakan pertemuan dengan pimpinan pondok pesantren.
“Itu rencananya Kita adakan pertemuan dulu kepada pimpinan pondok pesantren yakni pengurus inti yang Insha Allah pada 11 Maret 2020 ini kita coba ketemu dengan mereka,” ungkapnya.
Bank Indonesia membantu pengembangan usaha pesantren ini melalui dua sisi yakni dari sisi sarana umum dan sisi bantuan teknis berupa pengetahuan keterampilan.
“Juga termasuk laporan keuangan santrinya, atau perhitungan akuntansinya. Dan dari kegiatan ini akan ada diskusi mengenai apa yang perlu dibenahi agar dibantu,” pungkasnya.
Baca Juga:Ikatan Pesantren Indonesia Dapat Bantuan Puluhan Juta dari Bank Kalsel
Baca Juga: Susur Sungai BI Kalsel, Tukar Uang Lusuh Hingga Kampanye Gerakan Non Tunai
Reporter: Nurul Mufidah
Editor: Fariz Fadhillah