Sport

Minim Kreatifitas, Djanur Rindukan Sosok Ini

apahabar.com, BANJARMASIN – Menghadapi Bali United, Barito Putera dinilai minim kreatifitas. Khususnya di lini tengah. Itu…

Featured-Image
Pelatih Barito Putera, Djadjang Nurjaman (tengah) saat konferensi pers usai laga melawan Bali United dalam lanjutan pekan ke-2 Shopee Liga 1 2020 di Stadion Demang Lehman, Martapura, Jumat (6/3). Foto-Isitmewa

bakabar.com, BANJARMASIN – Menghadapi Bali United, Barito Putera dinilai minim kreatifitas. Khususnya di lini tengah.

Itu terbukti, hanya lewat sosok sang kapten Rizky Pora serangan mematikan tercipta.

Rizky Pora tercatat memberikan tiga asis membahayakan, salah satunya menghasilkan gol.

Seperti menit ke 12, ketika umpan crossingnya ditanduk Alexandre Rakic. Sayang masih melambung tinggi di atas mistar gawang Wawan Hendrawan.

Kemudian, kejadian serupa kembali terulang menit ke-68. Lagi-lagi crossing Rizky Pora ditanduk Alexandre Rakic. Tapi kali ini bola sedikit melebar ke sisi kanan Wawan.

Baru pada menit ke 83, crosing Rizky Pora menjadi gol. Sebetulnya ini tak sepenuhnya asis, sebab tendangannya lebih mengarah ke gawang Wawan.

Rizky Pora pintar saat melepaskan bola, sebab arahnya juga sedikit ke dua pemain depan Barito yang berada di depan gawang Bali.

Jadi, saat sepakannya terbentur pemain belakang lawan, bola liar jatuh mantul ke paha Kahar Kalu Muzakkar. Tak ayal bola liar berubah arah dan jadi gol.

Sayang gol itu, tak mampu membuat Barito terhindar dari kekalahan. Sebab pada saat itu, Laskar Antasari sudah kebobolan 0-2.

Selain lewat Rizky Pora, nyaris tak ada serangan mematikan Barito ke jantung pertahanan Bali. Terkecuali ketika Yashir Pinto mendapat kesempatan melakukan solo run dan tinggal berhadapan dengan Wawan. Tapi itu pun gagal jadi gol, karena Yashir terlambat melepaskan sepakan.

Sang arsitek Djadjang Nurjaman mengakui jika lini tengah Barito tak sanggup mengimbangi permainan Bali.

“Lini tengah kita masih kalah dengan lawan. Memang saya akui sering lambat dan salah dalam mengambil keputusan. Itu yang juga harus diperbaiki,” ujar Djanur, begitu pelatih itu disapa, saat konferensi pers usai laga di Stadion Demang Lehman, Martapura, Jumat (6/3).

“Memang masih banyak sekali kekurangan, transisi dari bertahan ke menyerang dan sebaliknya. Saya rasa ini yang akan coba terus diperbaiki dan menjadi PR saya sebagai pelatih kepala,” lanjut Djanur.

Djanur pun menyayangkan ketika ia harus kehilangan Bayu Pradana karena cedera. Hilangnya sosok pemain Timnas ini menurutnya membuat tim sulit berkreasi.

Belakangan, ia pun mulai merindukan Bayu yang sudah absen dua laga pembuka Barito di Shopee Liga 1 2020.

“Tidak adanya Bayu Pradana sangat berpengaruh. Itu adalah hal yang sangat tidak diinginkan, kita sangat mengandalkan Bayu, ini merupakan satu kerugian besar,” tambahnya.

Meski telah mencoba sejumlah pemain, namun pelatih asal Majalengka itu mengaku belum menemukan sosok yang mampu menggantikan peran Bayu Pradana.

“Kita sudah coba Ferdi, sudah coba Delvin dan Rafi, tapi hasilnya masih belum maksimal. Kita belum menemukan pengganti yang sepadan dengan Bayu,” tandasnya.

Baca Juga:Cegah Virus Corona, Jabat Tangan di Liga Inggris Ditiadakan

Baca Juga: Telat Panas, Barito Dipermalukan Bali United di Kandang

Baca Juga: Borneo FC Incar Kado Indah Saat Hadapi Persipura

Baca Juga: Sancho Tagih Komitmen Eddy Raya Saat Musorprovlub KONI Kalteng

Reporter: Riyad Dafhi R
Editor: Ahmad Zainal Muttaqin



Komentar
Banner
Banner