Kalsel

Lewat Video Call, Kerinduan Warga Rutan Marabahan Terobati

apahabar.com, MARABAHAN – Hanya boleh berkomunikasi menggunakan video call, warga Rutan Klas IIB Marabahan justru dapat…

Featured-Image
Penghuni Rutan Klas IIB Marabahan menghubungi keluarga via menggunakan video call. Foto-Istimewa

bakabar.com, MARABAHAN – Hanya boleh berkomunikasi menggunakan video call, warga Rutan Klas IIB Marabahan justru dapat menghubungi keluarga hampir setiap hari.

Di tengah ancaman penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19), pemerintah sudah mengeluarkan larangan berkerumun di tempat-tempat umum, tidak terkecuali rumah tahanan.

Selain warga binaan, larangan berkerumun juga ditekankan kepada keluarga yang berkunjung. Itu termasuk ketersediaan tempat cuci tangan dan hand sanitizer.

“Sebenarnya sebelum diinstruksikan, kami sudah berswadaya menyediakan tempat cuci tangan untuk warga binaan dan pegawai,” papar Kepala Rutan Marabahan, Andi Gunawan, Selasa (24/3).

“Kemudian setelah instruksi turun, aksi pencegahan dilanjutkan dengan penyemprotan disinfektan di semua ruangan sebanyak dua kali sehari setiap pagi dan sore,” imbuhnya.

Tindakan pencegahan lain juga berupa sosialisasi Covid-19 kepada warga binaan, termasuk upaya pencegahan. Kemudian pegawai juga disemprotkan disinfektan, setiap keluar masuk ruangan.

Semenjak aksi pencegahan dilakukan, keluarga yang diperbolehkan bertemu warga binaan cuma sebanyak dua orang. Diikuti dengan penyiapan ruang isolasi.

“Lantas terhitung sejak 23 Maret 2020, kunjungan keluarga ditutup sama sekali. Sebagai pengganti kami menyediakan video call yang menghubungkan keluarga dengan warga binaan,” papar Andi.

Rutan Marabahan menyediakan dua unit Personal Computer (PC) yang dilengkapi webcam. Melalui komputer tersebut, warga binaan dan keluarga dapat berkomunikasi melalui video call Whatsapp.

Sementara untuk keluarga yang tidak memiliki Whatsapp, Rutan Marabahan menyediakan dua unit telepon seluler.

“Setiap warga binaan berhak berkomunikasi selama 5 menit. Layanan ini dibuka sejak pukul 09.00 hingga 12.00 Wita dan dapat digunakan 15 warga binaan setiap hari,” jelas Andi.

Kendati tak bertatap muka langsung, ketersediaan video call disyukuri warga binaan. Seperti yang dirasakan RF (35), video call justru membuat komunikasi dengan keluarga lebih praktis.

“Meskipun diadakan hanya untuk keadaan darurat, video call ini sangat membantu dan bisa digunakan setiap hari,” ungkap RF.

“Kebetulan keluarga saya berada di Banjarmasin dan tidak setiap bulan bisa datang ke Marabahan,” tandasnya.

Reporter: Bastian Alkaf
Editor: Syarif



Komentar
Banner
Banner